• Uncategorized

YLKI: Solusi Mudik Macet? Transportasi Publik yang Baik…

Written by on 5 July 2016

Jelang Idul Fitri 1437H, masyarakat Indonesia selalu disuguhkan potret kemacetan total yang terjadi di ruas-ruas jalan mudik. Kendaraan pribadi roda empat dan roda dua, serta bus pun serentak parkir di jalan-jalan, terutama di ruas tol yang baru diresmikan ke arah Brebes, Jawa Tengah. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memandang perlunya integrasi layanan transportasi publik yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengentaskan kemacetan. Bagaimana bisa?

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan bahwa pengadaan ruas-ruas jalan tol baru memang membantu, namun solusi efektif yang mesti dilakukan adalah pengadaan transportasi publik yang baik. Menyoal masa mudik lebaran yang sudah menjadi menu tetap masyarakat Indonesia setiap tahun, Tulus Abadi mengatakan pemerintah sebaiknya tidak memfasilitasi penggunaan kendaraan pribadi, baik roda empat maupun dua. Pemerintah, menurut Tulus, mesti mendorong ketersediaan transportasi publik yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), mulai dari bus umum, kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang.

Pemerintah harus berani menggratiskan bus-bus umum, bukan hanya mudik gratis seperti sekarang ini yang hanya dinikmati segelintir orang, tapi seluruh bus umum… (sehingga) mereka (para pemudik-red.) berbondong-bondong beralih ke moda transportasi publik, dan menekan penggunaan kendaraan pribadi, khususnya motor (untuk mudik-red.),” ujar Tulus Abadi saat diwawancarai via telepon oleh Redaksi RPKFM Jakarta, 5/6.

Tulus menambahkan penggunaan sepeda motor yang masih cukup tinggi setiap masa mudik Lebaran merupakan faktor utama pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas di masa mudik Lebaran merupakan hal yang luar biasa, selain kemacetan. Tahun 2015, H-7 hingga H+7 Lebaran lebih dari 600 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.

Di sisi lain, selain pemerintah pusat, menurut Tulus Abadi, pemerintah daerah pun punya peranan penting dalam hal mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk mudik. Pasalnya, para pemudik masih menggunakan kendaraan pribadi, terutama motor, untuk memenuhi kebutuhan mobilitas mereka di tempat tujuan saat libur Lebaran. Pemerintah daerah di sini meliputi daerah-daerah tujuan atau yang dilintasi arus mudik Lebaran, seperti Jawa Tengah.

Persoalannya sampai detik ini, tidak ada pemerintah daerah yang fokus menangani transportasi umum di daerahnya masing-masing. Kalau disediakan transportasi umum dari Jakarta ke kota tujuan akhir, tapi kalau di daerah (transportasi-red.) tidak ada, bagaimana?,” ungkap Tulus Abadi dari YLKI.

Sahabat RPK, permasalahan terkait lalu lintas di masa mudik Lebaran memang sangat kompleks. Menyitir ungkapan Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, ibarat telur dan ayam, mana yang lebih dahulu dan mana yang kemudian. Memang, perlu ada solusi cerdas dan kepala yang dingin untuk menyikapi permasalahan yang sudah menjadi ‘benang kusut’ ini.

Simak selengkapnya dalam perbincangan di program ‘Smart Consumer‘ edisi Libur Lebaran, Jumat, 8 Juli 2016, pukul 09.00 WIB, dalam paket program #ObSeSi (Obrolan Sehat & Berisi)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL