• Uncategorized

Bijak dalam Berwisata Kesehatan

Written by on 19 September 2016

Wisata kesehatan menarik perhatian banyak masyarakat Indonesia. Selain bisa mengenal berbagai teknik pengobatan tradisional, wisata kesehatan juga tidak jarang menjadi pengobatan yang efektif. Sayangnya, sering kali jenis wisata ini tidak hanya menjadi ajang pengenalan saja, tetapi juga menjadi ajang untuk mencari keuntungan.

Bob Moningka menegaskan bahwa jika sedang bergabung di dalam wisata kesehatan, seorang pasien harus secara bijak memutuskan apakah pengobatan tersebut tepat untuknya. Jangan hanya menelan secara mentah-mentah masukan dari dokter karena merasa tidak enak. “Pasien itu harus berani, bilang bahwa itu (resep dokter) akan menjadi panduan dulu, lalu di Indonesia cek,” sarannya.

Kurang rutinnya pemeriksaan kesehatan (medical checkup), juga merupakan faktor yang membuat masyarakat sering kali menelan mentah-mentah diagnosis seorang dokter, terutama ketika sedang mengikuti wisata kesehatan. Hal ini membuat masyarakat Indonesia terlalu cepat khawatir terhadap keputusan dokter dan sering kali salah mengambil langkah.

Bob Moningka mengingatkan bahwa obat yang diperjualbelikan pada saat mengikuti wisata kesehatan tidak lah murah. Ia menyarankan untuk membeli obat dengan kuantitas yang paling sedikit untuk menghindari kerugian. “Beli dulu buat seminggu dua minggu, kalau memang efektif titip aja lagi,” jelasnya. Jangan terlalu mudah tergiur dengan claims yang terlihat menjanjikan. Bob menyarankan untuk menyiapkan budget tersendiri khusus membeli obat-obatan.

“Siapkan 500 ribu sampai dengan satu juta untuk membeli obat-obatan, jangan melebihi budget, karena obat-obatan itu bukan oleh-oleh,” ujarnya.
Apapun namanya, berwisata pasti lah memiliki tujuan untuk bersenang-senang. Kritis dalam berwisata juga perlu untuk menjaga suasana hati


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL