• Uncategorized

Belajar dengan Sukacita

Written by on 7 November 2016

Pendidikan telah menjadi suatu kewajiban bagi bangsa Indonesia, khususnya untuk setiap masyarakat Ibukota Jakarta. Program wajib belajar di Indonesia telah ada sejak tahun 1984. Sekali pun saat itu belum menyeluruh namun program wajib belajar 6 tahun itu, lambat laun berkembang ke wilayah-wilayah kota se-Indonesia. Program pencerdasan bagi bangsa itu pada tahun 1994 menjadi program wajib belajar, yang masih membutuhkan berbagai kegiatan nyata untuk menjangkau seluruh bangsa Indonesia. Maka di era reformasi Indonesia, dari pemerintahan ke pemerintahan pendidikan di tanah air pun mulai diperbaiki untuk lebih menjangkau masyarakat secara nyata.

Kebutuhan pendidikan di Indonesia tampaknya memang sudah membudaya lantaran kesadaran masyarakat, bahwa latar belakang pendidikan sangat berpengaruh pada pola pikir setiap orang, terutama anak-anak di negeri ini. Untuk meningkatkan pola pikir setiap manusia di negara ini, tentulah perlu kita memperkenalkan didikan yang baik bagi anak-anak, baik itu melalui kehidupan sehari-hari di rumah, mau pun juga melalui proses belajar mengajar di sekolah. Maka proses belajar mengajar inilah yang sudah sewajarnya menjadi perhatian orang tua bagi anak-anaknya, terutama proses belajar anak di usia dini. Maka pemberia pembelajaran bagi anak didik di usia dini ini yang kemudian menempatkan pendidikan anak usia dini menjadi penting

Pendidikan informal bagi anak usia dini yang bergulir juga terdapat muatan bimbingan bagi anak. Sedangkan tahap pembelajaran adalah tahap yang sudah memiliki unsur mengajar dan unsur interaksi terhadap pelajaran. Dalam dunia pendidikan ada yang disebut dengan jenjang atau struktur yang mengikuti tingkat dan cara menjalankan belajar mengajar bagi anak didik. Misalnya dalam jenjang tersebut, pada usia perkembangan anak, dari lahir sampai anak berusia 3 tahun, pendidik melakukannya dengan sikap membimbing, tanpa ada perencanaan pembelajaran di usia ini. Lalu bagi anak usia 3 sampai 5 tahun, para pendidik baik orang tua atau walinya sudah sepantasnya memasukan anak mereka di playgroup.

Lalu pada usia 5 tahun keatas sudah selayaknya orang tua membawa anaknya masuk dalam pendidikan taman kanak-kanak atau kindergarten. Anjuran ini sangat baik, mengingat ada resiko bila tidak menjalankan jenjang ini dengan benar. Bila pada fase ini orang tua atau wali tidak menjalankan dengan baik, yang terjadi adalah orang tua dan wali si anak akan menjadi pihak yang salah kaprah. Karena tidak sedikit orang tua atau wali seorang anak yang melakukan cara yang seharusnya tidak dilakukan seperti salah satunya memaksakan anaknya menguasai suatu keterampilan yang salah satu contohnya matematika. Hal seperti ini sesungguhnya justeru akan membuat seorang anak tidak dapat menerima pengajaran dengan baik, mengingat bahwa pada usia ini sebenarnya adalah waktu di mana seorang anak belum waktunya untuk menerima pengajaran tersebut.

Namun bimbingan yang tepat justeru mempermudah seorang anak menyerap pengajaran, dengan cara dan tempat yang bagaimana pun. Jadi melakukan bimbing edukasi pada anak usia dini bisa dilakukan juga saat si anak sedang makanan, sedang mandi, bahkan sedang menyaksikan televisi. Sebuah metode bimbingan belajar bagi anak di usia dini sudah banyak. Bimbingan belajar menghitung pada anak dalam sebuah permainan, membuat anak mudah menghafal. Atau juga metode bimbingan belajar anak usia dini dengan iringan sebuah musik, telah menjadi pilihan dalam bimbingan belajar bagi anak usia dini. Masih ada juga berbagai pendekatan dalam melakukan bimbingan belajar bagi anak, seperti karya seni, lantaran seni berfungsi sangat luas dan dalam dalam mempengaruhi proses belajar anak pada usia dini.

“Saya mengajarkan anak saya dari bayi,” begitu pengakuan Widya Pekerti, seorang ibu yang juga aktif mengajar pada senuah PAUD di Jakarta. Widya mengaku bahwa ia sudah menerapkan pengalaman membimbing anak usia. “Setiap hari sebelum tidur, saya nyanyikan dalam bahasa indonesia, inggris, jerman, perancis, jawa ataupun sunda,” begitu ungkapnya. Menurutnya, acap kali ia melakukannya, anaknya terlihat senang saat si anak mendengarnya bernyanyi. “sehingga ada struktur, ada pola dan bunyi yang disimpan dalam benaknya,” begitu aku Widya. “kemudian ada pola tata bahasa,” tambah Widya lagi. Pendekatan ini bisa dapat diterapkan di rumah, saat anak yang susah diatur atau tidak mau mandi.

Sebuah instrument musik akan mengajak sukacita anak yang pada akhirnya akan membuat anak-anak melakukan segala bimbingan bagi didikan anak. Pendekatan ini sangat kondusif untuk pendidikan, pengembangan mental, spiritual dan fisik. “Pendidikan usia dini bukanlah pendidikan yang dipaksakan untuk mencapai suatu hasil,” Widya memaparkan. “Yang paling penting disini adalah proses,” tambahnya menekankan. Karena dalam bimbingan belajar dalam pendidikan anak usia dini adalah apa yang dilakukan anak. “Itulah yang paling penting,” demikian ujar Widya.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL