Dulu Depresi, Sekarang Berprestasi

Nasib Agus Sugianto tak begitu baik ketika mengalami depresi hampir 20 tahun lalu. Keluarga dan masyarakat di sekitarnya memperlakukannya dengan buruk karena ketidaktahuan bagaimana menangani orang dengan depresi dan nyaris menghancurkan masa depannya. Kini, setelah lepas dari depresi, Anto berjuang agar pengalaman buruknya tak terulang kepada penyandang baru depresi.

Depresi melanda Anto setelah gagal melanjutkan kuliah Sastra Inggris di salah universitas di Tulungagung, Jawa Timur. Kuliahnya pada tahun 1999 terhenti di semester pertama karena terlilit masalah ekonomi. Ironisnya, keluarga dan para tetangganya salah kaprah dengan perubahan yang terjadi pada diri Anto. Dia disangka mengalami gangguan jiwa dan disebut gila. “Saya bahkan sempat dipasung,” kata Anto ketika berbagi inspirasi di Klinik RPK FM edisi Kamis, 20 Juli 2017.

Selama tiga tahun Anto bergulat dengan depresi. Bahkan, untuk menghindari cemoohan dan anggapan miring dari para tetangga di kampungnya, Anto menyingkir ke kota lain. Jauh, hingga menyeberang lautan, berlabuh di Madura. Di sana Anto membuka lembaran baru hidupnya. Menyibukkan diri dengan berbagai aktifitas dan menggali potensi diri selain menguasai bahasa Inggris.

Anto mahir mendesain pakaian dan bahkan menguasai teknis batik tulis. Selain tetap memantapkan kemampuannya berbahasa Inggris, dia juga membuka kursus bahasa asing tersebut. Belakangan, setelah merangkum banyak informasi seputar penanganan masalah gangguan kejiwaan dan depresi, dia pun mulai terlibat dalam kampanye penghilangan stigma negatif terhadap masalah kesehatan tersebut.

Pulang Kampung

Akhirnya, Anto memutuskan kembali ke kampung halamannya di Tulungagung. Dia mencoba mematahkan anggapan banyak orang tentang dirinya yang disebut mengalami gangguan kejiwaan atau gila. “Belakangan, setelah konsultasi dengan psikiater, saya ini disebut mengalami minor bipolar atau bipolar yang mengarah ke depresi,” jelas Anto.

Pemulihan Anto boleh disebutnya cepat karena dia selalu mencoba membuka diri dan memberikan pengampunan kepada orang-orang yang dulu mencelanya. Dia juga selalu berusaha beraktifitas dengan hasil-hasil yang positif untuk pemulihan dirinya.

Perjuangan Anto pun menunjukkan hasil. Kuliah dia lanjutkan lagi dan bahkan lulus dengan predikat memuaskan. Dalam beberapa kesempatan dia menjuarai lomba penulisan esai bertema kesehatan jiwa. Anto juga kerap diundang menjadi pembicara di forum-forum seminar untuk berbagi pengalamannya hidup dengan terpaan depresi. Saat ini, dia malah sedang intership di Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. (rik)