Penyintas Kekerasan Seksual, Mereka Cukup Jadi Korban

Written by on 3 August 2017

Penyintas kekerasan seksual tak berhenti pada penderitaan luka dan trauma yang mereka alami. Alih-alih mendapatkan dukungan, mereka malah semakin terpojok karena justru menjadi tertuduh sebagai biang kekerasan seksual yang terjadi. Bayangkan apabila Anda menjadi korban. Karena memang siapa saja rentan menjadi korban, entah kapan dan di mana.

Aktivis Lentera Sintas Indonesia Priyanka Larasathi di segmen Klinik RPK FM Program Obsesi edisi Kamis, 3 Agustus 2017 mengatakan bukan perkara mudah bagi para penyintas untuk pulih dari luka dan trauma akibat kekerasan seksual.

“Komunikasi dengan penyintas menjadi salah satu cara pemulihan. Kita ajak mereka bicara. Tapi, bagaimana bisa mereka bicara kalau sudah langsung disudutkan sebagai pihak yang disalahkan,” sesal Pia, sapaan akrab Priyanka.

Maka dari itu, Pia mendorong publik mesti turut bicara perihal upaya menghentikan anggapan atau tuduhan para penyintas sebagai pemicu kasus kejadian kekerasan seksual. “Mari serukan penghapusan kekerasan seksual dan tidak serta merta menempatkan penyintas sebagai pihak yang bersalah,” tambah Pia.

Pia mengajak publik menempatkan diri juga di sisi korban karena mengingat siapapun berpotensi besar menjadi korban kekerasan seksual. “Bukan hanya perempuan, lho. Kaum laki-laki juga ada yang menjadi korban kekerasan seksual,” kata Pia. (rik)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL