Waspada Hoax, Jangan Langsung Teruskan Informasi!

Written by on 31 August 2017

 

Teknologi bukan untuk membuat kita pusing teknologi bukan untuk membuat kita bingung, pusing galau. Tapi seharusnya telpon-telpon pintar itu membantu kita, bukan mencemaskan kita. Sejauh ini, Hoax yang sering di dapat masyarakat Indonesia adalah hoax berupa foto. Mulai dari foto editan sampai foto dengan judul, atau keterangan yang jauh dari fakta.

Hoax, adalah sebuah informasi yang berusaha untuk menipu. “Dalam hal ini mengakali pembaca,” ungkap Agustinus Eko Rahardjo dari Kantor Staff Presiden, kepada RPKFM dalam Program Teman Ngomongin Teknologi atau TNT, di jam Teman Sore Hari Senin. Lelaki yang biasa disapa Jojo itu juga mengingatkan, bahwa banyaknya kebohongan dalam era teknologi yang dapat membelenggu masyarakat saat ini.

Misalnya gambar palu arit pada uang rupiah yang sempat meramaikan dunia maya masyarakat Indonesia. Pada saat itu pemerintah dituduh telah mengeluarkan seri terbaru uang dengan meletakan gambar palu arit. Gambar palu dan arit di Indonesia selalu dikonotasikan sebagai simbul aliran ideologi politik, yaitu kelompok komunisme. Sampai saat ini, Indonesia ini masih melarang keberadaan idiolgi Komunis.

Selain gambar pada uang rupiah, ada juga atau juga gambar jembatan Cisomang dengan informasi penjelasan bahwa jembatan tersebut bengkok. Dan banyak lagi. Beredarnya informasi-informasi dalam gambar yang diinformasikan tidak dengan benar dan begitu cepat, sesungguhnya membuat kondisi kehidupan masyarakat lebih terganggu, bahkan menimbulkan menjadi kerawanan.

Selain gambar ada juga susunan kalimat serupa berita, yang berisi informasi tentang hutang Indonesia yang meningkat dan daya beli yang menurun. “Padahal jelas dalam beberapa tahun terakhir inflasi Indonesia terendah dalam sejarah,” begitu ungkap Jojo. Demikian juga halnya dengan informasi mengenai dana haji yang digunakan sebagai infastruktur.

“Nyaris tidak ada hentinya setiap hari,” begitu ungkap lelaki kelahiran Surabaya itu. Dan hoax pun, ternyata tidak hanya hadir pada informasi seputar poltik dan kekuasaan saja. Pada ranah keagamaanpun juga pernah tersiar tentang microchip miliki setan yang sudah masuk Indonesia. Dan berbagai informasi lainnya yang berusaha meyakinkan kita sebagai pembacanya.

Dan Jojo mengingatkan agar kita sebagai pengguna internet, khususnya dalam menggunakan media sosial untuk tidak membiasakan langsung percaya dan meneruskan informasi yang belum tentu benar. “Jangan terburu-buru percaya,” begitu ungkapnya, “Dan jangan langsung kita share,” lanjutnya kemudian. Jojo mengingatkan kita tentang istilah pengingat yang digelontorkan pemerintah saat ini, yaitu “saring” sebelum “sharing”.

Maksud kalimat tersebut, agar kita sebagai masyarakat, harus pandai-pandai untuk mengetahui isi informasi yang ada. “Sebelum kita sharing, kita filter dulu deh ini bener ga?” begitu jelas Jojo. Andaikan isinya benar, apakah berguna atau justru menjadi masalah bial disebarkan. “Apalagi kebenarannya baru 50 persen,” katanya menekankan. “Mendingan berita itu berhenti di kita saja,” lanjutnya lagi menyarankan.

(Argopandoyo)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL