Pembangunan dan Penertiban Trotoar di Ibu Kota

Pembangunan dan penertiban trotoar di wilayah Ibu Kota masih terus berproses hingga saat hari ini Rabu, tanggal 30 Agustus 2017.

Hal ini bertujuan agar kondisi trotoar di Kota Jakarta menjadi lebih layak bagi pejalan kaki, guna mengembalikan hak-hak pejalan kaki. Pembangunan yang masih terus dikejar oleh Pemprov DKI Jakarta sudah dalam tahapan pemasangan besi-besi, dan portal berbentuk huruf “S” di beberapa wilayah.

Sebelumnya, merebak peristiwa hak pejalan kaki yang direbut pengendara motor, baik dengan cara berkendara di atas trotoar atau pun menggunakan trotoar sebagai tempat parkir kendaraan bermotor roda dua mau pun roda empat dan lebih. Hal-hal tersebut belum termasuk Pedagang Kaki Lima atau PKL yang berjualan di atas trotoar. Tentu saja hal seperti ini membuat pedestrian di Jakarta tidak ramah bagi pejalan kaki.

Pengembalian fungsi trotoar di jalan raya harus didukung sepenuhnya, bukan hanya oleh para pecinta pejalan kaki namun juga oleh kesadaran segenap masyarakat, terutama masyarakat pengguna jalan. Arthur Teesen, Ketua Paguyuban Pengendara Motor GPIB atau P2MG, mengungkapkan keresahannya lantaran masih maraknya pengendara motor yang mengambil jalan pintas lewat trotoar. Dan menurut Arthur, komunitas pengguna kendaraan roda dua harus juga mendukung pengembalian fungsi tersebut.

“Itu pasti bang, pasti didukung!” Begitu ungkap Arthur. Menurutnya, pengendara roda dua punya etik bersama yaitu; “Salam Satu Aspal”. Itu berarti para pengguna kendaraan, roda dua khususnya, harus menggunakan aspal alias jalan raya, dan bukan trotoar. “Jadi saling menghormati sesama pemakai jalan,” ujar Arthur. Dan sebagai masyarkat yang baik, kita harus menaati peraturan yang ada demi menghormati pejalan kaki sebagai sesama pengguna jalan, untuk Jakarta yang lebih baik.