Pergeseran Budaya Perayaan Natal di Jaman Now

Written by on 22 December 2017

Perayaan Natal pada masa kini telah mengalami pergeseran yang dimungkinkan akibat pengaruh perubahan jaman yang bergulir. Dr (C) Liber Simbolon, M.Kom, menilai bahwa generasi milenial yang sangat Hypokrit dengan jejaring sosial, “Telah menjadi generasi bombastis,” demikan ungkapnya. Pergeseran pola budaya yang terasa pada generasi Y ini, sangat berbeda dengan generasi zaman pada generasi yang disebut generasi X.

Pergeseran dari budaya dalam merayakan Hari Raya Natal sejak tahun 2010 itu, ternyata tidak menggeser akan makna natal. itu berupa pergeseran nilai yang terjadi. “Teknologi sangat signifikan untuk mendukung aktifitas kita sehari-hari,” begitu ungkap Simbolon yang juga staff pengajar Universitas Bung Karno Jakarta. Hanya saja generasi jaman now yang hidup dalam teknologi, mampu memaknai natal dalam situasi dan masa digitalisasi ini?

Pergeseran yang terjadi baik itu negatif atau pun positif, pastilah dapat dengan mudah dirasakan oleh siapa pun. Fenomena kartu ucapan digital yang menggantikan ucapan melalui sms, yang sebelumnya menggantikan kartu ucapan hari raya, dalam hal ini Natal.

Hal tersebut terpengaruh sejak ditemukannya teknologi yang mendorong perubahan dari model analog ke arah dijital. Simbolon sendiri memandang bahwa keberadaan teknologi yang ada saat ini sebagai saran untuk sebuah kegiatan. “Teknologi sebagai kendaraan,” demikian ia menekankan.

Simbolon menyatakan hal itu, mengingat para generasi saat ini justeru lebih menggelantung pada teknologi. “Pasti ada penyebabnya,” demikian ujarnya. Penyebab tersebut menurutnya adalah kebutuhan ekonomi, menganggap hidup itu mudah, kurangnya pendalaman budaya, perbedaan latar belakang budaya, dan terlalu fokus hanya pada komunitas grup sosial media.

Mengingat inti budaya perayaan Natal adalah untuk orang bertemu orang sebagai satu keluarga besar, maka budaya ini harus diperhatikan dan dipertahankan. Generasi X harus bisa dibimbing atau diarahkan untuk bisa melakukan dan melanjutkan budaya bersekutu ini. Oleh sebab itu menurut Simbolon, peran orang tua harus ada terhadap generasi ini. “Orang tua tentunya harus menerapkan langkah yang lebih bijak,” demikian Simbolon.

Terlebih lagi orang tua generasi masa kini juga sudah memantau perkembangan keberadaan generasi saat ini. Dengan pemantauan tersebut maka peran orang tua sangat menentukan dengan keputusannya terhadap pola budaya kehidupan anak-anak mereka.

Tanpa harus menggurui orang tua bisa mengarahkan perkembangan anak, untuk hidup berbudaya tanpa mencabut akar budaya dari kehidupan budaya anak tersebut, dari budaya turn temurun, dan budaya maju yang terus berkembang. Maka budaya yang telah ditinggalkan tidak akan menjadi jauh ditinggal.

Dalam kondisi ini, kita dapat mengembalikan lagi rasa budaya yang pernah ada, dengan cara penuhnya peran orang tua dalam mengarahkan kehidupan berbudaya generasi mas kini. “orang tua jangan bosan-bosan untuk menkomunikasikan hal ini,” demikian pesan Simbolon bagaimana tetap menjaga budaya perayaan Natal, yang memiliki inti perjumpaan keluarga besar bagi para generasi X di dunia digital.

(Argopandoyo)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL