Menanti Komitmen Pilkada Sehat via Sosial Media

Hiruk pikuk agenda politik Indonesia langsung menggema di awal tahun 2018. Siap-siap menyerap materi kampanye para calon, termasuk melalui sosial media. Komitmen mereka ditunggu agar cerdas dan bijak memanfaatkan sosial media sebagai jalur kampanye.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampouw mengatakan secara khusus komitmen para kubu pasangan calon diminta agar tidak melakukan black campaign melalui sosial media. “Masalahnya, sekalipun itu ada, tapi dari pengalaman yang ada kita nggak bisa pegang komitmen itu karena pada situasi tertentu sebagian calon mungkin membutuhkannya,” kata Jeirry kepada 96.3 RPK FM di Program Teman Sore edisi Senin, 8 Januari 2018.

Jeirry meyakini, bahkan sudah memprediksinya sejak tahun lalu, media sosial akan menjadi salah satu alat para kubu calon kepala daerah untuk menggalang dukungan dan di sisi lain mendiskreditkan pasangan lain.

“Kompetisi sudah berlangsung meski baru tahap pengusulan calon. Kampanye hitam malah sudah disebar dan banyak lewat media sosial dan diberitakan juga oleh media online,” ujar Jeirry.

Jeirry meyakini kampanye, terutama via sosial media akan semakin marak seusai pendaftaran pasangan calon ke kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah selesai 10 Januari 2018. “Tapi, tolonglah jangan menggunakan sentimen yang bisa merusak relasi sosial kemasyarakatan seperti isu suku, agama, ras, dan antargolongan,” pinta Jeirry.

KPU RI menetapkan tanggal pencoblosan Pilkada Serentak 2018 pada 27 Juni 2018. Rencananya, ada 171 daerah yang mengikuti Pilkada 2018.

Pilkada serentak tahun 2018 akan lebih besar daripada Pilkada sebelumnya. Sebanyak 171 daerah akan berpartisipasi pada ajang pemilihan kepala daerah tahun depan.

Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada di 2018. Beberapa provinsi di antaranya adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Demikian juga di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan. (Rik)