Bila Mendapati Sesuatu yang Dicurigai Kanker Secepatnya Lakukan Pemeriksaan Ke Rumah Sakit

Written by on 7 February 2018

Dalam memperingati Hari Kanker se-Dunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februaru 2018, Pusat Kanker Nasional Rumah Sakit Kanker Dharmais menggelar ceramah bagi masyarakat umum. Acara tersebut digelar untuk kembali mengingatkan dan menyadarkan pencegahan keterjangkitan kanker terhadap setiap kita. Acara yang digelar di Lobby Poli Ongkologi lantai II RS Kanker Dharmais itu, menurut Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)Onk, MM, merupakan edukasi pencegahan terhadap kanker melalui upaya-upaya lebih dini.

“Sehingga masyarakat sendiri pun dapat mencegah kanker,” demikian dr. Denni. Direktur Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais, Prof. Dr. dr. H. Abdul Kadir, Ph.D, SpTHT-KL(K), MARS juga membenarkan bahwa kegiatan ini bertujuan agar masyarakat mampu melakukan deteksi dini terhadap kanker. Hal itu mengingat banyaknya pasien yang datang ke RS Kanker Dharmais sebagai penderita kanker stadium lanjut. Menurut Prof. Abdul Kadir pengobatan kanker itu akan lebih baik bilaman penyakit kanker itu telah diketahu sejak awal. “Kami mempunyai satu Tag Line yang disebut dengan CERDIK,” begitu ungkapnya.

CERDIK yang dimaksud itu adalah Cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet secara teratur, Istirahat yang cukup dan Kendalikan stress Prof. Abdul Kadir memaparkan bahwa data kunjungan pasien setiap tahun rata-rata sebanyak 24 ribu pasien. “Dan kalau berobat jalan antara 800 sampai 1000 pasien,” kembali Prof. Abdul Kadir mengungkapkan salah satu kegiatan pelayanan yang dilakukan RS Kanker Dharmais setiap bulannya. Saat ini perawatan yang berjalan dalam pelayanan RS Kanker Dharmais, “Untuk perempuan adalah 42,5% untuk kanker payu dara,” demikian data yang disampaikannya.

Lebih lanjut lagi Prof. Abdul Kadir mengatakan bahwa sekitar 22% pada pasien perempuan yang melakukan rawat jalan lainnya merupakan penderita kanker serviks. Sedangkan untuk pasien laki-laki, penderita terbanyak adalah kanker paru, kolorektal, dan kanker Supali. Sesungguhnya cara mengedukasi masyarakat yang dilakukan RS Kanker Dharmais tidak hanya melakukan acara-acara bagi hari-hari khusus. Ia mengatakan bahwa semua pasien yang datang ke RS Kanker Dharmais, pada saat dilakukan penanganan berupa tindakan-tindakan medis, “pada saat itu dilakukan edukasi,” begitu ungkap Prof. Abdul Kadir dihadapan para wartawan di hari selasa tanggal 6 Februaru 2018 yang lalu.

Pada kesempatan yang sama Koordinator Operasioanal Pelayanan Instalasi Deteksi Dini & Onkologi Sosial RS Kanker Dharmais, dr. Martha Roida Manurung mengatakan bahwa edukasi yang diberikan RS Kanker Dharmais juga menyelenggarakan klinik edukasi bagi siapa pun yang dateng ke Klinik yanrada di lantai II RS Kanker Dharmais. “Ini untuk pasien, keluarga pasien, mau pun pengunjung,” demikian ungkapnya. Dr. Martha pada kesempatan itu mengatakan bahwa klinik yang buka setiap jam kerja yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, memberikan edukasi secara gratis. “Supaya tidak ada salah persepsi terhadap kanker dan penanganan kanker,” begitu katanya melanjutkan

Sebab itu, bila masyarakat mengalami perdarahan pada hidung, perdarahan saat melakukan hubungan suami isteriatau ditemukan benjolan beberapa bagian tubuh. Baik itu benjolan pada leher, payudara atau tempat lainnya. Masyarakat sudah saatnya berani untuk tidak lagi pergi ke pengobatan-pengobatan tradisional, “ke dukun-dukun, ke tabib-tabib,” begitu Prof. Abdul Kadir menegaskan. Karena hal itu menurutnya justeru akan membuat terlambatnya penanganan kanker yang seyogyanya dapat ditangani lebih mudah justeru menjadi lebih sulit, lantaran hal tersebut akan memunculkan kesadaran yang terlambat, yaitu saat kanker sudah berada pada kondisi stadiu lanjut. Karean proses pengobatan yang diharapkan adalah dapat menurunkan stadium pada tahap-tahap awal.

Penanganan yang dilakukan oleh RS Kanker Dharmais berdasarkan bukti-bukti nyata dari penelitian-penelitian. “Kita tidak bisa mengacu pada pengalaman-pengalaman pribadi,” demikian Prof. Abdul Kadir menjelaskan. Saat ini menurutnya banyak sekali masyarakat yang dikelabui dengan berbagai macam cara pengobatan. “Mohon maaf, banyak sekali kebohongan-kebohongan kepada masyarakat,” ungkap Prof. Abdul Kadir, mengenai penanganan kanker diluar pengobatan yang seharusnya. Pengobatan model herbal, atau tradisional dan sebagainya. “Sebenarnya itu bukan pengobatan,” jelasnya menegaskan. Oleh sebab itu bila mendapati tanda-tanda sesuatu yang dicurigai sebagai kanker sudah seharusnya kita secepatnya melakukan pemeriksaan kanker.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL