Pandangan Masyarakat Umum Menghadapi Pemilihan Umum 2019

Written by on 20 March 2018

Tahun 2018 sering disebut-sebut sebagai tahun politik dimana partai politik sedang gencar-gencarnya melakukan berbagai usaha untuk menampilkan dirinya di masyarakat.  Seperti yang kita ketahui, terdapat tiga jenis pemilihan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, yaitu Pemilihan Kepala Daerah pada Juni 2018, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Umum yang akan dilakukan secara bersamaan pada April 2019.

Selama ini kita sering melihat atau mendengar perbincangan politik yang dilakukan oleh para pakar politik di media massa, bagaimana mereka saling mengutarakan pandangan mereka terhadap isu-isu politik di Indonesia. Namun jelang Pemilu 2019 ini, bagaimana pandangan masyarakat umum yang tidak terjun dalam dunia politik?

Dalam wawancara pada program Obsesi (19/03) RPKFM yang dipandu oleh Boy Siahaan, seorang narasumber bernama Togu menjelaskan tentang pendapatnya mengenai Pemilu 2019,  dimana menjelang Pemilu 2019 masyarakat harus diberikan edukasi politik terlebih dulu, mengingat bahwa semakin banyak generasi baru yang mengikuti pemilihan. Partai politik didirikan untuk kemajuan bangsa, namun kepribadian setiap parpol berbeda sehingga masyarakat harus mengenal terlebih dahulu peta parpol dalam Pemilu 2019.

“Setiap parpol harus mempersiapkan cara bagaimana dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat, apa yang ditawarkan selama lima tahun ke depan. Sekarang ini banyak parpol yang mulai memberikan edukasi politik kepada masyarakat, namun dalam pemberian edukasi tersebut tidak jarang diselipkan visi-misi parpol bersangkutan. Nah, tinggal pemerintah sebagai regulator harus mengawasi materi apa yang diedukasikan kepada masyarakat,” ujar Togu.

Togu juga menyampaikan bahwa pemerintah harus netral dalam memberikan edukasi politik, seperti melakukan sosialisasi mengenai aturan pemilu dan sistem pelaksanaan pemilu, jangan menjadi condong kepada parpol tertentu.

Kurangnya edukasi politik disebabkan partai yang tidak dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Adanya kemajuan teknologi seperti internet dapat menjadi kesempatan bagi parpol untuk dapat menjangkau masyarakat, namun masyarakat juga harus tetap berhati-hati dalam menerima informasi agar tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong (hoax). Masyarakat harus cerdas dan kritis dalam menyaring informasi jelang Pemilu 2019.

Terakhir, Togu menyampaikan harapannya sebagai masyarakat. “Persoalan hasil itu relatif, harus ada yang menang atau kalah. Yang terpenting adalah supaya pemilu berjalan secara aman.”

(Nadya Joan)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL