• Uncategorized

Menyikapi Dokter Pengganti

Written by on 20 August 2016

Hubungan dokter dengan pasien merupakan hubungan yang berkesinambungan. Sering kali pasien merasa tidak nyaman jika persoalannya ditangani oleh seorang dokter pengganti.

Dr. Frans Abednego Barus, Sp.P, seorang pemerhati masalah-masalah kesehatan, menjelaskan bahwa hubungan dokter dengan pasien bagaikan timeline yang tidak dapat terputus. Menurut dokter Frans, kasus dokter pengganti akan berisiko jika tidak disertai penjelasan yang lengkap dari dokter utama atau pihak rumah sakit.

Bagaimana kalau riwayat penyakit kencing manis yang sudah bertahun-tahun? Bagaimana fluktuasinya dan polanya? Terutama obat-obat yang selama ini manjur bagi seseorang harus ditindaklanjuti,” ujar dr. Frans.

Faktanya, beberapa dokter spesialis sering kali digantikan oleh mereka yang masih belajar dan belum memiliki track record yang menjanjikan. Menyikapi hal ini, pasien memiliki hak untuk menolak ditangani oleh seorang dokter pengganti.

Menurut dr. Frans, rumah sakit harus senantiasa bersifat transparan ketika proses pendaftaran. “Beritahu pasien bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan hadir. Harus diceritakan juga riwayat singkat dokter penggantinya. Jangan seakan-akan pasien merasa dijebak,” jelasnya.

Untuk menghindari ketidaknyamanan sebagai seorang pasien yang merasa keberatan ditangani oleh dokter pengganti, kita perlu mengetahui hak-hak menjadi seorang pasien. Baik rumah sakit mana pun, jika berstatus kelas C ke atas, sudah seharusnya di bawah penanganan  seorang dokter spesialis.

Tidak apa-apa jika ditangani oleh dokter muda, co-assistant, atau mahasiswa kedokteran, tetapi perlu dipastikan bahwa dokter spesialisnya harus hadir ketika proses pemeriksaan,” ujar dr. Frans.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL