KSA Dorong Jakarta Hidup Sehat
Written by Daniel Tanamal on 27 September 2016
Contributor : A. Rianto
Bukan suatu yang asing bagi kita bila sering melihat atau mendengar istilah Kelurahan Siaga Aktif (KSA) di seluruh wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebuah gerakan terprogram yang sejak tahun 2006 dilakukan pemerintah daerah DKI Jakarta bersama-sama dengan masyarakat. Bila di luar wilayah DKI Jakarta ada progam Desa Siaga, maka KSA ini adalah terapan untuk Jakarta. “Kan ngga ada desa di Jakarta,” demikian Ecep Setyadi dari Seksi Promosi dan Informasi Kesehatan, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tujuan program KSA ini beranjak dari keinginan pemerintah, agar masyarakat mampu menangani masalah kesehatan diri sendiri, masalah kesehatan dalam rumahnya, sampai masalah kesehatan di lingkungan rumahnya. Bila program Desa Siaga untuk membuat masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah tiap hari, maka program ini justeru penyelenggara kesehatan secara aktif ke masyarakat, selain masyarakat juga yang mengakses kesehatan mereka. Praktek inilah yang biasa dikenal dengan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
Upaya ini diharapakan akan membiasakan masyarakat dalam melakukan pola hidup sehat bagi dirinya dan lingkungannya. “Bagaimana masyarakat berprilaku kebiasaan hidup sehat,” ujar Ecep. Program ini berjalan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga. Daan dalam penerapan di Jakarta, berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 104 Tahun 2016 Tentang Pedoman Ppenyelenggaraan Rukun Warga Siaga Dan Kelurahan Siaga Aktif.
Hal tersebut lahir dari kesadaran pemerintah bahwa untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan di Jakarta, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Jakarat membutuhkan bantuan masyarakat. “Partisipasi masyarakat sangat diharapkan,” begitu ungkap Ecep. Masyarakat Jakarta termasuk masyarakat yang memiliki keperdulian terhadap kesehatan. Sebab itu program KSA yang sudah berjalan sejak tahun 2006, juga banyak ditangani masyarakat Jakarta, baik LSM, komunitas dan yang lainnya. Masyarakat bersama-sama Dinkes Jakarta memberikan kontribusi nyata untuk mensukseskan program bagi masyarakat.
Dalam Rencana Strategi hingga tahun 2017, Jakarta harus telah memiliki KSA sebanyak 70% dari semua kelurahan di Jakarta. Program KSA yang ingin aktif mendekatkan masyarakat dengan kesehatan itu, menerapkan pendekatan dengan cara; ketuk pintu, dan layani dengan hati. Pola ini dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, yang perduli dengan hidup sehat di lingkungannya. Pola pelayanan ini, menurut Ecep, bukan hanya mempercepat kerja pemerintah namun juga langsung memberdayakan masyarakat, yang menjalankan fungsi promotif dan konsultatif.
Dalam menjalankan pola tersebut, daerah kumuh, rumah susun, dan kampung deret adalah daerah-daerah pemukiman yang menjadi target utama. Dengan pola ini penggapaian target 70% KSA di wilayah Jakarta di tahun 2017, pada tahun 2015 yang lalu justru berhasil melampaui target, yaitu 78%. Sebab itu saat ini menurut Ecep, pada tingkat kelurahan, Jakarta telah memiliki Rumah Sakit. Dari dari keberhasilan itu, Ecep mengucapkan terima kasih kepada para kader kesehatan, dan terus mengajak masyarakat untuk membangun kehidupan sehat bersama.