Kejuaraan Pencak Silat Nasional, Anak Panti Ukirkan Prestasi

Hingga kini, banyak orang masih memandang miring terhadap anak-anak panti. Tak dapat dipungkiri, anak-anak yang tinggal di panti masih dianggap sebagai ‘yang terpinggirkan’. Hal tersebut sangat memprihatinkan dan jelas merupakan sebuah bentuk stigma negatif dan diskriminasi. Padahal mereka yang tinggal di panti juga adalah anak-anak Indonesia yang mampu berprestasi di segala bidang. Dalam Kejuaraan Tingkat Nasional Pencak Silat Sinar Warna Nusantara, anak binaan Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 milik Dinas Sosial DKI Jakarta mengukirkan prestasi. Salah satu anak binaan panti, Amanda, berhasil mencapai semifinal dan mendapatkan podium di tempat ketiga.

Itu disampaikan Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, Ucu Rahayu, Senin (21/11). Ia melanjutkan, pihaknya mengirimkan enam orang anak binaannya sebagai atlet dalam kejuaraan yang diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

“Yang kami sertakan ikut pertandingan adalah Ananda Ismail, Amanda, Dean, Soleh, Fahmi dan Andika, mereka siswa dari tingkat SMP dan SMA. Mereka andalan kami di pencak silat,” tandas Ucu.

Ia menambahkan, meskipun di antara mereka ada yang tidak memiliki orang tua, berasal dari anak telantar atau anak dari keluarga miskin, namun pihaknya berupaya memberikan kesempatan mereka untuk berprestasi.

Setelah mengikuti pertandingan yang panjang dan menghadapi lawan-lawan yang tangguh babak demi babak. Mulai dari babak penyisihan, hingga semifinal, akhirnya salah satu atlet dari PSAA Putra Utama 3, Amanda berhasil mengukirkan prestasinya. Amanda juga pernah menjadi Juara Pertama Pencak Silat tingkat SMP.

“Sebelum ikut kejuaraan, anak-anak digembleng dalam latihan-latihan di panti. Mereka dilatih oleh instruktur kami. Kami sangat mengapresiasi mereka karena sudah berlatih keras dan menunjukkan penampilan yang luar biasa,” ujar Ucu.

Ia juga mengemukakan, dengan mengirimkan mereka ikut kejuaraan seperi ini, anak-anak dapat mengenali potensi dirinya. Mereka bisa percaya diri dan terbiasa untuk terus berprestasi.

“Dengan kondisi mereka yang berada di panti, kami sebagai keluarga mereka berharap prestasi-prestasi ini bisa menular ke teman-teman lainnya. Kita tunjukkan kalau kita bisa berprestasi,” imbuh Ucu.

Kejuaraan ini, katanya, diikuti oleh pelajar tingkat SD, SMP dan SMA tingkat Nasional. Peserta kejuaraan itu datang dari bebagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Karawang, Sukabumi dan lain-lain. Kejuaraan ini digelar pada tanggal 16 – 20 November 2016 di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta Timur.