• Uncategorized

Rokok Ancaman Serius Bagi Pembangunan!

Written by on 2 June 2017

Salah satu ancaman punahnya suatu bangsa adalah pembunuhan yang dilakukan bangsa itu terhadap dirinya sendiri. Karenanya kebiasaan merokok yang membawa kepunahan bangsa Indonesia terus diupayakan untuk segera dihentikan pemerintah dan berbgai kelompok masyarakat yang perduli untuk terus mengingatkan bahaya merokok.

Kebiasaan merokok yang selalu diawali oleh ketidak tahuan dan kebodohan ini, selalu dimulai dengan tindak pembodohan terhadap beberapa masyarakat di tiap-tiap kalangan, termasuk kalangan remaja. Pembodohan itu dilakukan melalui pendekatan pergaulan yang dipengaruhi oleh iklan-iklan rokok.

Pengruh itu dilakukan berulang-ulang kepada generasi muda. “Berkali-kali ditipu oleh iklan-iklan rokok yang bagus,” begitu ungkap Hasna Pradityas, dari Smoke Free Agent. Lewat penyelenggaraan acara-acara yang menarik dan bagus-bagus, kemudian di areal acara itu, para generasi muda diajak mengalami adiksi melalui produk rokok yang mensponsori acara tersebut.

Hal itu menurut Tyas sangat berbahaya, karena adiksi alias ketagihan bisa merusak impian para generasi, “Yang jadi sakit-sakitan akibt merokok,” begitu ungkap Tyas. Di sisi lain tayangan iklan rokok di televisi, yang sekli pun telah mengalami pembatasan jam tayang, ternyata juga tidak kalah menarik bagi sebagian besar generasi muda.

Terlebih lagi bila pada tayangan iklan itu bintang iklannya diperankan oleh seorang publik figur yang sedang digandrungi oleh generasi muda. Namun demikian, Tyas dan teman-teman seusianya yang tergabung dalam SFA ini juga tidak mau kalah. Mereka menggunakan segala perlengkapan dan fasilitas yang juga digandrungi oleh generasi remaja saat ini.

Mereka memanfaatkan media sosial untuk memerangi pendistribusian peroduk tembakau dalam bentuk rokok. Walau pun awalnya sempat merasa frustasi, “karena kalau perusahaan rokok kan banyak duitnya,” begitu Tyas mengisahkan. Namun saat melihat begitu banyak orang-orang muda yang ikut memerangi kecanduan rokok di kalangan anak-anak muda, Tyas pun semangat lagi untuk terlibat lebih jauh di komunitas SFA ini.

Dalam pengamatan lain, di Indonesia di beberapa daerah masih banyak. Dan beruntung di Jakarta sudah dihilangkan. Bagi Indonesia sebenaranya pendapatan dari rokok itu tidak sebesar yang disangkakan selama ini. “Kecil sekali PAD dari rokok itu sendiri,” demikian ungkap Tulus Abadi, Ketua Umum YLKI. PAD yang dimaksud adalah Pendapatan Asli Daerah, termasuk pemasukan keuangan daerah dari penjualan ruang iklan -iklan di ruang terbuka.

Dan dari YLKI sendiri telah merilis pernyataan sikapnya yang diberi tajuk “Rokok Mengancam Pembangunan”. Hal tersebut dipandang sesuai dengan kondisi negara saat ini, di mana rokok itu sendiri memang telah menjadi ancaman serius bagi pembangunan Indonesia. “Rokok itu telah menjadi benalu yang serius bagi masyarakat Indonesia,” kata Tulus.

Dampak yang ditimbulkan oleh rokok, menurut Tulus, bukan hanya sebatas pada kesehatan. tapi juga berdampak ekonomi, dan juga berdampak budaya bagi bangsa Indonesia ini. Menurut Tulus, mengonsumsi rokok di Indonesia telah meanikan tingkat kemiskinan. Tulus juga membeberkan bahwa berdasarkan catatan data Badan Pusat Statistik  mau pun Riset Kesehatan Dasar, rumah tangga miskin di Indonesia lebih banyak mengalokasikan pendeapatnnya untuk membeli rokok.

Kecenderungan tersebut menurut Tulus, akibat dari harga rokok yang murah. ” Di kelas menengah ke atas, fenomena merokok sudah mulai berkurang,” demikian Tulus membeberkan. “Karena sudah adanya kesadaran kesehatan dan sebagainya,” lanjut Tulus. Untuk jangkauan harga, bila mengacu aturan cukai di Indoneisa, produk berlebel cukai harus dijual mahal, apalagi ternyata rokok yang sama kwalitas dan sama produsen harganya lebih mahal di luar Indonesia.

Kembali pada iklan-iklan rokok yang membodohi kebanyakan orang muda dan remaja, Tulus mengatakan bahwa pada kondisi sejkarang ini Indonesia adalah negara yang belum melakukan pelarangan terhadap penayangan iklan secara menyeluruh. Namun Kota Jakarta dan berbagai kota lainnya sudah ada yang melakukan pelarangan iklan produk rokok. Selain itu, belum ada aturan yang mengatur tentang kegiatan CSR perusahaan yang namanya sama dengan produk rokok.

Dan untuk iklan yang dengan mudah mempengaruhi keberadaan remaja dan anak-anak muda, Tyas bersama SFA akan mulai menggandeng para artis-artis yang memiliki keperdulian dengan keberadaan generasi muda bangsa ini, dari ancaman asap rokok, yang tentunya juga akan menjadi ancaman serius bagi pembangunan bangsa di masa mendatang. Mendorong berbagai regualisi pemerintah yang menjaga kelancaran pembangunan bangsa. Agar setiap masyarakat mengerti dan menyadari bahaya rokok.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL