• Uncategorized

Mari Bangun Keluarga yang Ramah Anak

Written by on 21 June 2017

Semua orang selayaknya menyadari keberadaan seorang anak merupakan anugerah. Anugerah yang berdampak bagi kelanjutan kehidupan, baik bagi keluarga, masyarakat, bahkan juga bagi sebuah bangsa di suatu negara. Itulah mengapa perlu adanya sebuah tempat nyaman dan aman bagi anak. Dan tempat itu bisa dimulai dari keluarga. Dan inilah kesadaran yang perlu dibangun bagi semua bangsa khususnya bagi keluarga-keluarga di Indonesia.

Sejauh ini, Indonesia yang seolah telah menjadi negara yang benar-benar memperhatikan keberadaan anak. Namun pada kenyataan, ternyata Indonesia juga terindikasi, sedang menghadapi multi-darurat anak. Sedikitnya ada empat hal yang masuk dalam multi-darurat anak, yaitu kekerasan seksual pada anak, narkoba, pornografi, dan pedofil. Mengingat seorang anak belum memiliki kesanggupan penuh dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut, maka peran aktif lingkungan yang mendukung serta membekali anak agar mampu mengatasi, ancaman-ancaman, harus segera diwujudkan.

Keluarga sebagai pelindung, yaitu tempat utama dan pertama bagi seorang anak dalam kehidupan, diharapkan menjadi tempat pendukung dan pemberi bekal bagi anak, dalam menjalani kehidupannya. Karena selama ini, berbagai lembaga swadaya masyarakat pemerhati pada perlindungan anak, justru acap kali menyatakan bahwa, kebanyakan anak mendapati berbagai tindak kekerasan dari orang-orang yang berada di dalam rumah. Berkaitan dengan hal ini, Gerakan Ramah Anak atau GRA pun diluncurkan. “Termasuk untuk me-respon multi-darurat anak di Indonesia,” demikian Haryati dari Anak Bersinar Bangsa Gemilang.

GRA yang hadir kali ini diharapkan dapat memberi penguatan kesadaran anggota keluarga, baik anak-anak mau pun orang tua, demi tujuan membangun kenyamanan dan keamanan kehidupan anak. Kesadaran ini pun disambut Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia atau BPH GBI yang selalu mendorong Bulan Keluarganya setiap bulan Juni. Dengan mengetengahkan tema “Keluarga adalah Maha karya Allah yang Terbesar”, BPH GBI pada tahun 2017 ini menaruh perhatian pada pola asuh anak, termasuk kasus KDRT, penyalahgunaan Narkoba, dan lainnya.

Maka pada puncak perayaan Bulan Keluarga GBI di hari Senin tanggal 19 Juni lalu, bertempat di Graha Bethel, Jakarta, Ketua Umum BPH GBI Pendeta Dr. Japarlin Marbun memperingatkan semakin meningkatnya ancaman terhadap keluarga, yang salah satunya datang dari kasus anak yang terkena narkoba. Kemudian juga masalah KDRT yang semakin meningkat angkanya. Dari catatan yang didapatnya itu, GBI melalui lembaga-lembaga yang ada di dalamnya akan senantiasa memfokuskan perhatian pada keluarga. Perhatian itu dilakukan melalui Kelompok Kerja Keluarga yang terlah dibentuk.

Pokja tersebut akan membuat GBI selalu siap melayani dan mendorong pembinaan keluarga, untuk mewujudkan keluarga sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi anak. Pdt. Japarlin pun mengajak semua pihak untuk serius memperhatikan tumbuh kembang anak melalui didikan yang sebenarnya. “Mari kita bina anak-anak,” demikian ajak Pdt Japarlin, “Agar terdidik dan terarah sesuai dengan kehendak Tuhan,” lanjutnya


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL