Peran Orangtua Dampingi Anak Penderita Skizofrenia

Written by on 6 September 2017

 

Peran orang tua sangatlah penting dalam membangun suatu hubungan. Apalagi antara hubungan ibu dan anak seperti Ibu Samsu dan anaknya yang menderita penyakit Skizofrenia. Konsistensi dan komitmen itu adalah 2 hal yang harus dipegang teguh oleh orang tua seperti Ibu Samsu yang mendampingi anaknya yang menderita penyakit Skizofrenia.

Ibu Samsu mengetahui anaknya terkena Skizofrenia pada saat anaknya pulang dari sekolah seperti orang yang ketakutan. Kejadian tersebut berlangsung selama 3 hari, pada saat proses dari hari satu sampai 3 anaknya tidak mau makan, minum, dan tidur. Pada hari keempat, Ibu Samsu langsung membawa anaknya ke Rumah Sakit, beliau tidak membawa ke tempat alternatif yang biasanya dalam budaya di Indonesia masih mempercayai hal-hal mistis.

Ketika sudah dibawa ke Rumah Sakit Kesdam, oleh dokter dirujuk ke psikiatri Gatot Subroto. Dalam masa pengobatan bersama dokter yang menangani penyakit ini selama satu tahun lamanya, tidak ada perubahan yang terjadi pada anak Ibu Samsu. Tahun berikutnya setelah ganti dokter yang bernama Dr. Joni Ismoyo karena memang setiap tahun bergantian. Ibu Samsu kaget ketika Dr. Joni Ismoyo berkata “Ibu kalau anak ibu minum obat seumur hidup gimana?” ujar Dokter Joni Ismoyo.

Ketika anak Ibu Samsu sudah di diagnosa seumur hidup, Ibu Samsu dapat menerima apa yang terjadi pada anaknya dan sudah 22 tahun anak Ibu Samsu menderita penyakit Skizofrenia, perubahan yang terjadi pada anak ibu Samsu sedikit dan tidak ada kemajuan dalam tahap pemulihan. Berbagai cara dilakukan ibu Samsu agar anak ibu Samsu mau minum obat yang telah diberikan oleh dokter, karena anak ibu Samsu tidak mau meminum obatnya dengan teratur. Selain susah untuk minum obat, anak ibu Samsu juga paranoid atau takut ketika naik angkot karena banyak orang tidak dikenal disekitarnya.

Ibu Samsu memahami bahwa anaknya takut naik angkot dan ibu Samsu tetap berusaha terus dengan berbagai upaya agar anaknya ketika naik angkot menjadi nyaman. Ketika berangkat berobat diantar oleh kakaknya dan pulangnya naik angkot sendiri. Ini adalah suatu kemajuan yang dialami oleh anak ibu Samsu, yang awalnya mengalami ketakutan yang luar biasa lalu sekarang sudah mulai nyaman. Selain peran Ibu Samsu, peran anggota keluarga lainnya juga sangat penting untuk pemulihan anggota keluarga yang menderita Skizofrenia.

Pemulihan penyakit Skizofrenia itu mungkin dapat dicapai, selanjutnya bagaimana peran anggota keluarga dan penderita Skizofrenia untuk mengupayakan pemulihannya. Karena ada beberapa narasumber lain yang kita undang ke RPK bisa pulih, jadi bagaimana caregiver yang diambil haruslah positif seperti ibu Samsu.

Jangan menutupi orang yang menderita penyakit Skizofrenia, biarkan mereka bergaul kemanapun asal kita harus mengawasi. Sosialisasi dengan tetangga juga penting bagi anak yang menderita penyakit Skizofrenia karena tetangga juga dapat mengawasi kalau sang anak ketika bergaul kemana pun.

“Ketika ibu Samsu berani membuka diri, ini bisa menjadi contoh bagi keluarga yang lain anaknya dapat kesempatan untuk bergaul dan tetangga paham apa yang dialami oleh anak ibu Samsu” ujar Mas Adi dari KPSI dari 96.30 RPK FM Jakarta.

Terapi sederhana seperti bergabung dengan komunitas, dilatih kemandiriannya, berani menghadapi paranoidnya ini terbukti mampu memberikan perkembangan yang positif bagi penderita Skizofrenia.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL