Perempuan (masih) Menjadi Komoditi di Televisi

Written by on 24 November 2017

Keberadaan sosok perempuan di Indonesia sampai saat ini masih memprihatinkan, terutama di dunia penyiaran televisi. Sosok perempuan dipandang masih belum mendapatkan posisi yang setara dengan laki-laki dalam berbagai tayangan televisi. 

Mengacu pada hasil penelitian yang pernah dilakukan lebih dari 10 tahun silam, Dina Listiorini, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta, prihatin bahwa sudut pandang terhadap perempuan dalam tayangan televisi masih belum beranjak ke arah yang lebih baik. Perempuan masih ditempatkan pada posisi subordinat dari kaum lelaki. Dalam perbincangan santai di program Teman Sore Rabu #BincangSiar, Rabu (22/11) di Radio Pelita Kasih FM96.30MHz Jakarta, Dina memaparkan masih kurang tayangan televisi yang mengangkat martabat dan yang memberdayakan kaum perempuan.

Televisi terkesan masih terjebak dalam jebakan male gaze, dimana perempuan selalu dipandang sebagai obyek di mata laki-laki,” ujar akademisi yang juga anggota Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran (KNRP).

Untuk itu, Dina mengatakan bahwa pihak regulator mesti tegas menjalankan amanat undang-undang yang ada (Undang-Undang Penyiaran) untuk melindungi dan memberdayakan kaum perempuan dalam tayangan-tayangan televisi. Sementara untuk pihak praktisi televisi, menurut Dina, perlu keluar dari jebakan male gaze dan menghindari penggunaan sosok perempuan melulu untuk kepentingan bisnis.

Untuk publik (yang adalah empunya frekuensi), jadilah penonton yang cerdas dan kritis, bila ada hal yang tak baik seputar sosok perempuan di televisi, segera adukan ke kanal-kanal yang ada (Komisi Penyiaran Indonesia/KPI),” pungkas Dina Listiorini.

Selengkapnya simak Teman Sore edisi Rabu #BincangSiar bersama KNRP berikut ini:


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL