JKN dan Kekerdilan Fokus Anggaran Kemenkes 2018

Anggaran yang akan digunakan Kementerian Kesehatan pada 2018 ini mengalami kenaikan sekitar 780 miliar rupiah. Sebelumnya, pada 2017 lalu, anggaran Kementerian Kesehatan sebesar Rp 58,31 triliun. Selanjutnya pada tahun ini akan menggunakan anggaran mencapai Rp 59,097 triliun lebih.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam paparan awal tahun menjelaskan kementerian yang dipimpinnya mengalokasikan sekitar 40 persen anggaran tersebut untuk penguatan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional atau sekitar 25 triliun rupiah.

“JKN telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, dapat dilihat dari tren total pemanfaatn JKN dan Kartu Indonesia Sehat yang meningkat sejak tahun 2014. Per Oktober 2017, JKN dan KIS telah menjangkau 182,7 juta orang,” ungkap Nila.

Di samping JKN, sebagai program prioritas Kementerian Kesehatan, Nila Moeloek juga memprioritas penggunaan anggaran tersebut untuk penyediaan fasilitas kesehatan yang berkualitas. Dia mengklaim, tahun 2017 lalu, Kemenkes telah meningkatkan sarana dan prasarana pada fasilitas kesehatan tingkat primer dengan merehabilitasi 375 puskesmas dan mebangun 750 puskesmas baru.

“Di samping itu, kami membangun 17 Public Safety Center, 34 Puskesmas Keliling, pengadaan 1650 ambulans roda dua, dan 86 ambulans,” terang Nila.

Selanjutnya, tambah Nila Moeloek, prioritas anggaran juga akan ditujukan pada penurunan kasus stunting atau kekerdilan di Indonesia. Disebut Nina, saat ini 3-4 anak dari 10 anak di Indonesia masih bertubuh kerdil.

“Kita intervensi terus dengan pemberian makanan tambahan. Di sisi lain, kami juga sangat mengharapkan masyarakat mengerti pemberian makanan yang baik. Perhatikan dan perbanyak protein,” imbau Nila.

Kerja keras lainnya yang masih harus dikejar Kementerian Kesehatan adalah upaya pengendalian penyakit tuberkulosis paru, malaria (berhasil menghentikan penularan di 247 kabupaten kota dengan 193 juta penduduk pada 2016 dan bertambah menjadi 266 kabupaten kota hingga Oktober 2017), dan juga melakukan pencapaian eliminasi filariasis atau kaki gajah di Indonesia. (Rik)