Indonesia Darurat Epidemi Tembakau

Written by on 13 September 2018

Lima penyebab kematian utama di Indonesia terkait erat dengan tembakau, diantaranya penyakit jantung iskemik, penyakit pembuluh darah otak, tuberkolosis, diabetes, dan Penyakit CRD ( Chronic Respiratory Disease). Itu adalah hasil riset dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2017. Hal tersebut dipaparkan Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, pada saat membuka Asia Pacific Conference on Tobacco or Health (APACT) ke-12 di Nusa Dua, Bali (13/09).

Di tahun 2015, jumlah kematian yang disebabkan aktivitas merokok di Indonesia mencapai angka 230.862 jiwa. Epidemi tembakau di Indonesia juga ditandai lebih dari 21% penyebab penyakit kronis di Indonesia disebabkan oleh aktivitas merokok.

Lebih lanjut, Menteri Kesehatan memaparkan bahwa epidemi tembakau di Indonesia juga menempatkan kesehatan anak-anak pada tingkat risiko tinggi. Menteri Nila Moeloek menyebutkan bahwa orangtua yang merokok menyebabkan kondisi malnutrisi anak di Indonesia. Seperti diketahui bahwa berdasar data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016, anak-anak Indonesia menderita malnutrisi tingkat tinggi dengan prevalensi stunting sekitar 37%. Kemudian, berdasarkan laporan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) tahun 2013, sekitar 56% anak Indonesia yang berusia 0-4 tahun telah menjadi perokok pasif di rumah mereka.  Data lain menyebutkan (The National Health Indicators Survey 2016) bahwa 54.8% laki-laki muda berusia 15-25 tahun adalah perokok. Sementara jumlah perokok perempuan berusia 15-19 tahun meningkat hingga 10x di tahun 2013.

Ini adalah tantangan Indonesia yang sesungguhnya saat ini,” ujar Menteri Kesehatan.

Di lain sisi, Ketua Panitia Penyelenggara APACT ke-12, Arifin Panigoro mengatakan bahwa tantangan pengendalian tembakau di Indonesia lainnya adalah bagaimana meredam upaya industri tembakau dan para pendukungnya untuk memutarbalikkan fakta negatif dari industri mereka.

Raksasa industri internasional ditenggarai ikut campur dalam kebijakan politik dan hukum di negara-negara Asia Pasifik (termasuk Indonesia) dengan tidak memperdulikan fakta bahwa industri mereka telah membunuh lebih dari 7 juta orang di dunia setiap tahunnya,” ujar Arifin Panigoro saat memberi kata sambutan di awal perhelatan Asia Pacific Conference on Tobacco or Health (APACT) ke-12 di Nusa Dua, Bali (13/09).

 


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL