Publik Dukung Peningkatan Ukuran PHW pada Bungkus Rokok

Written by on 18 March 2019

Peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok merupakan sarana edukasi public yang efektif dan murah mengenai dampak buruk rokok bagi kesehatan. Hal tersebut diyakini banyak pihak bermanfaat untuk menurunkan konsumsi rokok masyarakat, terutama kaum muda. Saat ini, peringatan kesehatan bergambar atau Pictorial Health Warning (PHW) di bungkus rokok di Indonesia luasnya sebesar 40% dari permukaan bungkus bagian depan dan belakang. Puas? Tentu tidak. Pasalnya, Peraturan Menteri Kesehatan atau Permenkes nomor 40 tahun 2013 mengamanatkan luas peringatan kesehatan bergambar tersebut harus sebesar 75% dari permukaan bungkus rokok untuk tahun 2015 – 2019. Namun sayang, hingga kini belum ada tanda-tanda implementasi dari Permenkes tersebut…

Pada tahun 2014, Tobacco Control Support Center Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat atau disingkat TCSC IAKMI telah menggelar riset seputar opini public seputar PHW. Hasilnya, 78% lebih public menginginkan perluasan peringatan kesehatan bergambar tersebut. Bahkan riset terbaru, Desember 2017, TCSC IAKMI kembali mendapatkan data bahwa sebagian besar responden mendukung perluasan PHW diterapkan pada bungkus rokok. Tidak hanya 75%, tapi public menginginkan peningkatan hingga 90% dari bungkus rokok yang beredar di Indonesia.

Berikut paparan Ridhwan Fauzy, MPH dari TCSC IAKMI soal hasil riset terkini seputar opini publik terkait peningkatan ukuran peringatan kesehatan bergambar atau PHW…

Audio Ridhwan Fauzy, MPH dari TCSC IAKMI soal Hasil Riset

Lalu bagaimana respons pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan?

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dr. Rizkiyana SP, MKes, mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan peningkatan kualitas PHW guna menurunkan prevalensi perokok pemula.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, dr. Rizkiyana SP, MKes soal Efektifitas PHW pada Bungkus Rokok.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendukung penuh upaya perluasan ukuran PHW di bungkus rokok di Indonesia. Dina Kania, SH, LLM dari WHO mengatakan bahwa banyak cerita sukses dari negara-negara yang menerapkan ukuran besar PHW di bungkus rokok. Bahkan Sepuluh besar yang terbaik pelaksanaannya berasal dari negara berkembang, salah satunya Timor Leste dengan ukuran peringatan kesehatan bergambar sebesar 92.5% dari bungkus rokok yang beredar.

Namun, WHO mengakui banyaknya resistensi, terutama dari industri rokok, menantang proses penerapan peningkatan ukuran PHW di Indonesia. Untuk itu, WHO merekomendasikan sejumlah hal untuk dilakukan oleh pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Kesehatan… K

Dina Kania, SH, LLM, dari WHO soal Rekomendasi WHO untuk Pemerintah Indonesia terkait Penerapan PHW pada Bungkus Rokok.

Menanggapi rekomendasi tersebut, Kementerian Kesehatan menegaskan tidak ada komunikasi dengan industri rokok seputar proses penerapan PHW. Komunikasi yang dibangun selama ini hanyalah komunikasi antar kementerian, seperti dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan. Namun di situ ternyata letak kesulitan yang dihadapi Kementerian Kesehatan sebagai leading sector dari pengendalian tembakau di Indonesia.

Rizkiyana SP, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa pemerintah belum satu suara terkait penerapan PP 109 tahun 2012. Hal tersebut sedikit banyak, menurut Rizkiyana, jelas memperlambat proses pembahasan implementasi Permenkes Nomor 40 soal peningkatan ukuran PHW di bungkus rokok.

Rizkiyana SP, MKes dari Kementerian Kesehatan soal Pemerintah Belum Satu Suara seputar Peningkatan Ukuran PHW pada Bungkus Rokok.

Sebagai informasi, Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 109 tahun 2012 dengan tegas memasukkan produk tembakau, salah satunya rokok, ke dalam zat adiktif yang membahayakan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan.

Sahabat RPK, peringatan kesehatan bergambar atau Pictorial Health Warning PHW terbukti berdasar riset berpotensi tinggi untuk menurunkan prevalensi perokok pemula. Diharapkan prevalensi perokok pemula di Indonesia sebesar 9.1%  berdasar Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2018, bakal terkurangi dengan peningkatan PHW sebesar 75% bahkan 90% dari bungkus rokok yang beredar. Namun apakah semudah itu? Lalu bagaimana dengan kecenderungan banyak perokok pemula yang membeli rokok dengan cara eceran atau ketengan tanpa bungkus?

Bagaimana komentar Anda? Tetap terus di 96.30RPKFM Jakarta, kami tetap terus mengawal proses pengendalian tembakau demi kesehatan masyarakat Indonesia…


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL