Denpasar Ceria, Praktik Jemput Bola ala Pemerintah Kota Denpasar

Written by on 24 April 2019

Kesehatan seorang manusia tidak melulu bicara soal kesehatan fisik, tapi juga terkait dengan kesehatan jiwa. Mens sana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Hal inilah yang dipahami benar oleh Pemerintah Kota Denpasar, Bali, sehingga mereka menelurkan program inovasi di awal tahun ini (27 Februari 2019) bernama Denpasar Ceria (Cerita Kita).

Denpasar Ceria merupakan sebuah layanan konsultasi bergerak (mobil konseling) yang hadir mendekat ke keramaian masyarakat Denpasar. Menurut seorang relawan Denpasar Ceria, Putu Arinda Sulistyawati, S.Psi, saat ini mereka baru mendekati masyarakat pada saat even car free day di kawasan Taman Lumintang dan Renon. Sudah hampir 2 bulan berjalan, menurut Putu Arinda, program inovasi Pemerintah Kota Denpasar ini sudah mendapat respon baik dari masyarakat.

Mereka antusias. Banyak yang konseling tentang masalah rumah tangga. Karena kadang ada yang bingung mau cerita kemana. Lalu, ada juga ibu-ibu yang bingung tentang tumbuh kembang anak mereka,” cerita Putu Arinda kepada Radio Pelita Kasih FM Jakarta (RPKFM), Denpasar (24/04).  

Apapun masalahnya, menurut Putu Arinda, tim Denpasar Ceria yang bertugas berupaya untuk memberikan solusi.

Kadang solusinya ya hanya mendengarkan curhatan mereka saja,” tambah Putu Arinda.

Namun bila tidak mendapat solusi di tempat, program Denpasar Ceria akan merujuk masyarakat yang memiliki masalah tersebut ke mitra terkait, seperti Puskesmas maupun Pusbaga (Pusat Pembelajaran Keluarga).

Putu Arinda juga menceritakan mengenai praktik bullying atau aksi perundungan yang dialami anak dan remaja di Denpasar, juga menjadi salah satu kasus jiwa yang diceritakan kala layanan konsultasi mobile hadir.

Namun kebanyakan yang cerita itu orangtua, mungkin anak mereka masih malu-malu (untuk bercerita),” kata Putu Arinda.

Putu Galang, seorang psikolog yang juga relawan di Denpasar Ceria, menceritakan tentang kasus perundungan yang dialami seorang anak Kelas 5 SD, sehingga dia ogah masuk sekolah.

Untuk itu, kami mengedukasi juga orangtua/keluarganya, dan menginformasikan mengenai aksi bullying itu ke pihak sekolah terkait,” ujar Putu Galang.

Menurut rencana, Denpasar Ceria akhir bulan ini akan menghampiri sekolah-sekolah yang ada di Kota Denpasar untuk sosialisasi masalah pubertas, termasuk diantaranya adalah masalah reproduksi dan seks bebas.

Program inovatif Denpasar Cerita menyasar kepada keluarga sebagai satu kesatuan utuh masyarakat. Mulai dari anak terkait dengan tumbuh kembang, pola asuh, kesiapan sekolah, ASI dan kehamilan, serta gizi dan nutrisi. Kemudian juga menyasar ke kaum remaja soal pemetaan bakat anak, kesehatan reproduksi, NAPZA dan HIV/AIDS, pergaulan sebaya dan bullying. Lalu, ke kaum dewasa, Denpasar Ceria menyasar masalah kesiapan kerja, pernikahan, perceraian dan masalah rumah tangga lainnya.  Sementara untuk kaum lansia, program inovatif ini berbicara soal kesiapan pension, kesehatan usia lanjut dan rumah tangga di usia senja.

Saat ini Kota Denpasar baru memiliki 1 (satu) unit kendaraan konsultasi gratis Denpasar Ceria. Namun, menurut Kepala Seksi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dinas Sosial Pemerintah Kota Denpasar, Nuryati, pihaknya menargetkan memiliki 4 (empat) unit mobil konseling untu melingkupi 4 kecamatan yang ada di Kota Denpasar (1 mobil 1 kecamatan). Setiap kali beroperasi, tim Denpasar Ceria terdiri dari 2 orang psikolog dan 2 orang sarjana psikologi, ditambah tenaga operasional seperti supir.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL