Ancaman Negara meningkat, Pelantikan Presiden Dijaga Ketat

Written by on 21 October 2019

Meningkatnya potensi ancaman kepada negara, menjadi salah satu penyebab mengapa pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode masa bakti 2019-2024, siang tadi, Minggu (20/10/2019) dijaga sangat ketat.

Setidaknya hal ini yang dikatakan oleh Pengamat Intelijen dan Keamanan Negara, Stanislus Riyanta melihat ketatnya penjagaan selama beberapa hari ini, terutama setelah kasus penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. “Ada dua fokus ancaman agar keamanan ditingkatkan, yakni teror kepada pejabat negara dan unjuk rasa yang sempat membuat Jakarta memanas, dan potensi ancaman tahun ini lebih tinggi dari 2014,” ujarnya.

Selain itu Stanislaus mengatakan penjagaan ini dilakukan untuk mencegah ancaman teror dari individu yang tak dapat diprediksi, selain itu juga karena aksi unjuk rasa yang masif beberapa waktu lalu juga menjadi alasan aparat memperkuat pengamanan. Bahkan beberapa waktu lalu, terdapat beberapa orang dosen yang diamankan diduga terlibat rencana pelemparan bom molotov saat kerusuhan unjuk rasa di Jakarta.

Ditambah lagi peningkatan pengamanan sangat perlu dilakukan mengingat banyaknya tamu dari negara lain yang menghadiri pelantikan. “Selain pejabat negara kan ada tamu negara. Jangan sampai ada ancaman yang menimpa tamu negara karena sekecil apapun itu memalukan,” ucap Stanislaus.

Siang tadi, pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode masa bakti 2019-2024 berlangsung aman dan berjalan lancar. Situasi dan kondisi keamanan pun berjalan tertib dan sesuai prosedur yang ada. Aktivitas masyarakat pun di ibukota berjalan normal dan tanpa gangguan sama sekali.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL