AA MARAMIS Sang Pahlawan Nasional Dari Tanah Minahasa

Written by on 8 November 2019

Menjadi bagian dari panitia sembilan yang ditugaskan untuk merumuskan dasar negara, dan menjadi orang pertama yang menandatangani Oeang Republik Indonesia (ORI).

Alexander Andries Maramis atau yang biasa dikenal dengan AA Maramis pejuang kemerdekaan Indonesia ini lahir pada tanggal 20 Juni 1897 di Kota Manado. AA Maramis baru saja disahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu Pahlawan Nasional pada tahun 2019 di Istana Negara.

Dilatar belakangi dengan ilmu dibidang hukum, AA Maramis diketahui mengenyam pendidikannya di Universitas Leiden, Belanda di tahun 1919. Setelah lulus AA Maramis memperoleh gelar “Meester in de Rechten (MR) di tahun 1924. Lalu kembali ke Indonesia untuk menjadi seorang pengacara yang melingkupi kota Semarang, Palembang, Lampung dan Jakarta.

Pada tahun 1945 AA Maramis juga ditunjuk sebagai anggota Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang merancang Undang Undang Dasar. Menjadi satu satunya Non Muslim yang ikut menghasilkan Piagam Jakarta. Lalu dipilih menjadi Menteri Keuangan ke 2 di masa jabatan Presiden Soekarno. AA Maramis juga merupakan tokoh yang pertama kali mencetuskan dan mengeluarkan mata uang Indinesia yang dulu disebut dengan Oeang Republik Indonesia atau yang kini kita sebut rupiah.

Mendapatkan penghargaan Piagam Muri (Museum Rekor Indonesia) tanggal 30 Oktober 2007 sebagai Menteri Keuangan Pertama yang menandatangani lima belas mata uang Republik Indonesia terbitan 1945-1947. Meskipun dikatakan bahwa dirinya bukanlah Menteri Keuangan pertama, dikarenakan sebelumnya dijabat oleh Samsi Sastrawidagda yang kemudian mengundurkan diri setelah dua minggu masa jabatannya dikarenakan sakit yang dideritanya.

Kemudian pada tahun 1950 hingga 1960 AA Maramis ditunjuk untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri memulai perjalanannya untuk memimpin delegasi Konferensi New Delhi 20-23 Januari 1949. Dengan adanya eksistensi AA Maramis di luar negeri membuat bangsa Indonesia diakui keberadaannya di ruang lingkup Internasional. Hingga pada tanggal 28 September 1950 Indonesia diakui sebagai negara yang berdaulat dan menjadi anggota resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ke 60.

Hingga pada akhirnya tanggal 29 Juni 1976 AA Maramis kembali ke Indonesia dan disambut meriah kala itu. Mei 1977 AA Maramis mengalami pendarahan yang mengahruskan dirinya untuk dirawat di Rumah Sakit. Dua bulan adalah waktu waktu terakhir AA Maramis, pada tanggal 31 Juli 1977 beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto dan disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Gelar Pahlawan Nasional yang diberikan Jokowi kepada ahli waris AA Maramis dalam prosesi yang diadakan di Istana Negara. Sesuai dengan Keppres Nomor 120/TK/Tahun 2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional bersama dengan lima Pahlawan lainnya yang terpilih :

  1. Ruhana Kuddus dari Sumatra Barat
  2. Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yii Ko) dari Sulawesi Tenggara
  3. Prof dr M Sardjito dari DI Yogyakarta
  4. KH Abdul Kahar Mudzakir dari DI Yogyakarta
  5. KH Masjkur dari Jawa Timur

Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL