Kemenag himbau pelaksanaan Jumat Agung dan Paskah 2020 dirumah

Perayaan Jumat Agung yang dilakukan pada tanggal 10 April 2020 dan perayaan Paskah yang akan dilangsungkan pada tanggal 12 April 2020 diperkirakan akan terjadi beberapa perubahan terkait dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini. Umat Kristen yang biasanya merayakan hari besar ini di gereja dihimbau untuk melaksanakan ibadah dirumah masing-masing.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat  (Ditjen Bimas) Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia menghimbau agar perayaan Paskah tahun ini digelar dirumah masing-masing, ini kemudian langsung ditanggapi oleh Direktur Urusan Agama Kristen, Janus Pangaribuan dalam surat resmi yang dibuat pada tanggal  3 April 2020.

“Kami berharap pelaksanaan Perjamuan Kudus bisa ditunda hingga bencana pandemi Covid-19 selesai. Atau melaksanakan Perjamuan Kudus di rumah, sesuai dengan tata gereja masing masing. Kalaupun para Pimpinan Induk Organisasi Gereja/Sinode seluruh Indonesia tetap melaksanakan perayaan.” tegas Janus Pangaribuan.

Mengenai perjamuan kudus yang dilakukan di rumah, bisa dilakukan dengan pimpinan kepala keluarga atau melalui ibadah live streaming.

“DI era digital, pilihan lainnya adalah kehadiran pemimpin ibadah secara virtual. Membacakan formula konsekrasi bagi jemaat yang bersekutu di ruang virtual yang sama, menyiapkan roti dan anggurnya di rumah dan menikmati perjamuan kudus bersama” tegas pdt Gomar Gultom, Ketua Umum PGI.Pilihan alternatif itu diberikan dengan dasar bahwa perjamuan kudus adalah momen sakral yang digelar untuk merayakan iman dan kebersamaan.

“Kami memahami kegelisahan dan kebingungan banyak gereja anggota dalam menyikapi tradisi perjamuan kudus yang kita lakukan di masa Paskah. Oleh karena itu, kami ingin memberikan pertimbangan kepada gereja-gereja anggota PGI untuk bisa mengambil kebijakan dan keputusan gerejawi, yang dapat dipertanggungjawabkan secara teologis. Sekaligus tetap di dalam koridor memperjuangkan dan memelihara kehidupan di masa pandemi Covid-19 ini” ungkap Gomar.