PSBB Total dan ketentuannya di DKI Jakarta

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total DKI Jakarta akan kembali diterapkan mulai beosk, Senin (14/09/20). Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam siaran langsung di YouTube Channel Pemprov DKI Jakarta.

“Pada prinsipnya selama masa PSBB sebisanya tetap berada dirumah, dianjurkan untuk tidak bepergian. Kecuali untuk keperluan mendesak, kecuali untuk aktifitas dalam usaha esensial yang memang diperbolehkan” tegas Anies Baswedan.

Anies juga menjelaskan pada bulan September telah terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan. Terbukti sampai tanggal 11 September lalu jumlah kasus Covid-19 di Jakarta bertambah hingga 3.864 kasus. Dengan adanya peningkatan kasus ini, Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB total.

Dalam pemberlakuan PSBB total kali ini ada lima faktor yang menjadi sorotan Pemprov DKI Jakarta, yaitu:

• Melakukan pembatasan di beberapa bidang (sosial, ekonomi, keagamaan, budaya, pendidikan dan lainnya)
• Pengendalian mobilitas
• Rencana isolasi yang terkendali
• Pemenuhan kebutuhan pokok
• Penegakkan sanksi

“Mari kita sama sama disiplin, mari kita sama sama melindungi diri kita dan orang lain. Khususnya dalam penggunaan masker. Menggunakan masker ini tidak nyaman kita harus akui. Tetapi terpapar Covid-19 jauh lebih tidak nyaman” tegas Anies.

Selain menggunakan masker, kita juga diharuskan memenuhi protokol kesehatan yang lainnya seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak aman dan tetap berada dirumah untuk DKI Jakarta yang lebih kuat.

“Jadi pesan paling penting dalam PSBB adalah tetap berada dirumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak dan esensial baru bepergian” tegas Anies.

Bantuan sosial juga akan tetap diberikan hingga akhir tahun 2020. Menurut Anies, para penerima bansos masih sesuai dengan data yang sudah berjalan, yaitu untuk keluarga rentan miskin di DKI Jakarta hingga Desember 2020.

“Penerima bantuan ini sesuai data yang sudah ada seperti yang selama ini berjalan jumlahnya 2.460.000 keluarga rentan yang ada di Jakarta insya Allah dilakukan samapi Desember 2020” ungkap Anies.