7 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Written by on 24 September 2020

Pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental setiap individu. Tidak hanya rasa takut, efek psikologis yang ditimbulkan pun bisa berdampak serius. Bagi sebagian orang, rasa terasing selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur bisa dirasakan sebagai suatu tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan mental.

Anak-anak dan lansia merupakan kelompok yang paling rentan mengalami stres psikologis selama pandemi. Namun tidak menutup kemungkinan usia remaja dan dewasa juga mengalami hal tersebut. Tekanan yang berlangsung selama pandemi ini dapat menyebabkan gangguan berupa ketakutan dan kecemasan yang berlebihan akan keselamatan diri sendiri maupun orang-orang terdekat, perubahan pola tidur dan pola makan, bosan dan stres karena terus-menerus berada di rumah, sulit berkonsentrasi, memburuknya kesehatan fisik, terutama pada penderita penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi serta munculnya gangguan psikosomatis.

Bersumber dari Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 di Indonesia dan World Health Organization (WHO), berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi:

  1. Tetap melakukan aktivitas fisik dan olahraga di rumah
  2. Berjalan-jalan di halaman rumah
  3. Ngobrol dengan keluarga dan teman melalui telepon atau media sosial
  4. Lakukan kegiatan sehari-hari yang menyenangkan
  5. Bijak bersosial media dan memilih berita untuk hindari kecemasan berlebih
  6. Pastikan ventilasi rumah baik untuk udara segar dan sinar matahari cukup
  7. Terapkan pola hidup sehat

Rasa takut dan cemas memang normal dirasakan selama masa pandemi seperti ini. Jika tanda-tanda semakin parah dan penanganan mandiri tidak cukup, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog maupun dokter spesialis kejiwaan. Yuk, tetap berpikir positif dan bersyukur dalam menghadapi situasi ini!


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL