Mahfud Md : Pemerintah Mengutuk Keras Tindakan Teror

Written by on 30 November 2020

Peristiwa pembunuhan yang menimpa satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah makin menjadi perhatian pemerintah. Hingga saat ini Satgas Tinombala dari TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang diduga kuat sebagai dalang dari aksi teror ini.

“Sampai saat ini Satgas Tinombala (TNI dan Polri) melakukan pengejaran di wilayah Sigi, Parigi dan Poso” ungkap Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah , Kombes Didik Supranoto.

Fakta yang ditemukan dalam tindakan kriminal ini adalah, terdapat delapan orang yang terlibat. Hal ini didapatkan setelah pihak Satgas Tinombala melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Dalam pengukapan kasus ini, Pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud Md menyatakan mengutuk keras peristiwa pembunuhan satu keluaraga di Sigi.

“Pemerintah menyesalkan dan mengutuk keras tindakan teror oleh kelompok teroris mujahidin Indonesia timur kelompok Ali Kalora, terhadap sebuah keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah. Pemerintah menyampaikan duka yang mendalam” tegas Mahfud  Md dalam keterangan pada media, Senin (30/11/2020).

Selain itu pemerintah juga memastikan bahwa keluarga korban mendapatkan pemulihan dari luka yang mendalam ini.

“ Pemerintah telah memerintahkan aparat melalui Satgas Operasi Tinombala untuk melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap para pelaku agar secepatnya dilakukan proses hukum yang tegas, juga memperketat penjagaan warga dari ancaman teroris dan pihak yang ingin mengacaukan keamanan dan ketertiban wilayah itu” tegas Mahfud.

Lebih lanjut, pemerintah juga menghimbau ke[ada para pimpinan umat beragama khususnya di Sulawesi Tengah, agar tetap menjalin silaturahmi antar-masyarakat secara baik serta tidak terprofokasi isu-isu SARA yang ada di media sosial.

“Terus melakukan silaturahmi, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA. Karena sebenarnya yang terjadi bukan di sebuah gereja, tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat. Tetapi pelakunya memang Mujahidin Indonesia Timur” ungkap Mahfud.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL