SMK Pusat Keunggulan Banjir Dukungan Industri
Written by Argopandoyo Tri Hanggono on 7 February 2023
Sahabat RPK, Transformasi pendidikan vokasi lewat program SMK Pusat Keunggulan berhasil lahirkan sumber daya manusia kompeten, yang sesuai kebutuhan DUDI atau Dunia Usaha dan Dunia Industri, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap pendidikan vokasi.
Peningkatan kepercayaan itu dapat dilihat dari antusiasme DUDI terhadap program yang bernama SMK PK SPD atau SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan untuk tahun 2023. Peningkat kepercayaan yang sangat signifikan bila dibanding tahun sebelumnya. Dari data awal Direktorat SMK, disebutkan ada 2.559 industri yang telah mendaftar dan menyatakan minat pada program SMK PK SPD 2023.
Data itu menyebutkan bahwa total potensi investasi dapat mencapai Rp2,3 triliun. Potensi investasi tersebut diperuntukkan bagi 56 konsentrasi keahlian. Data itulah yang menunjukan adanya peningkatan dibandingkan tahun 2022, di mana jumlah DUDI yang terlibat sebanyak 349 dengan total investasi saat itu mencapai Rp439,25 miliar.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, menilai bahwa peningkatan ini tidak lepas dari konsistensi kebijakan pemerintah yang terus menerus mendukung pendidikan vokasi. “Bapak Presiden Jokowi terus konsisten untuk mendukung kemajuan pendidikan vokasi,” begitu ungkap Kiki. Dan dukungan itu, masih menurut Kiki, selalu diserukan oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Hal inilah yang menurutnya kian menumbuhkan kepercayaan industri kepada pendidikan vokasi. Selain komitmen dukungan Presiden, menurut Kiki, lonjakan minat DUDI membangun pendidikan vokasi tidak lepas dari dampak nyata yang ditunjukkan pendidikan vokasi pada pengembangan ekonomi Indonesia. Kiki menuturkan, berbagai program yang salah satunya program SMK PK SPD bertujuan mendorong Diksi yang semakin relevan dengan yang dibutuhkan DUDI.
Berbagai insentif yang diberikan, masih kata Kiki, bukan untuk membiayai industri tapi mendorong pelaku Diksi untuk mendengarkan dan memenuhi kebutuhan yang dilayani, baik siswa hingga industri. Kiki mengungkapkan bahwa pihaknya ingin mendorong internal, pelaku penyelenggara Diksi agar menyelenggarakan program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.