WNI dan Kerusuhan di Prancis
Written by Argopandoyo Tri Hanggono on 2 July 2023
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memastikan bahwa hingga sampai saat ini tidak ada WNI yang terdampak dalam kerusuhan di Prancis, menyusul pecahnya kerusuhan di beberapa kota di Prancis dalam empat hari terakhir, tepat saat berita ini dibuat.
Kepolisian Prancis di berbagai kota saat ini mengerahkan 45.000 personel dan kendaraan lapis baja sebagai usaha untuk mengatasi kerusuhan yang terjadi. Dalam berbagai tayangan media-media Internasional pada hari Sabtu, tanggal 1 Juli 2023, kerusuhan yang terjadi tampak semakin brutal.
Perlawanan masyarakat terhadap kepolisian negara itu dipicu oleh penembakan polisi terhadap seorang remaja bernama Nahel yang masih berusia 17 tahun. Kemarahan masyarakat terhadap kepolisian setempat itu lantaran menggelontornya isu rasialis yang dilakukan kepolisian.
Nahel warga negara Prancis yang tinggal di Nantere ini adalah remaja keturunan Aljazair yang pada hari Selasa tanggal 27 Juni 2023 yang lalu bernasib malang. Perdana Menteri Prancis, Emmanuel Macron dalam pidatonya melalui televisi justeru menyalahkan orang tua dan masyarakat. demikian seperti yang di lansir RT.com
Macron dalam kesempatan itu menyebutkan ada 942 bangunan menjadi sasaran, 2.000 kendaraan dibakar, dan total 3.880 kebakaran terjadi dalam semalam. Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin mengungkapkan, berhasil menangkap 270 orang pada Jumat malam, sehingga totalnya penangkapan menjadi lebih dari 1.100 orang sejak pecahnya kerusuhan.