Prodi Magister Administrasi Pendidikan UKI Berdialog Filsafat Ilmu Pengetahuan bersama Lansia Kristen Di HKBP Perumnas II Bekasi
Written by Daniel Tanamal on 13 March 2024
Jakarta, RPKFM – “Tetap produktif di usia lanjut sebagai umat kristiani dan tetap mampu menggunakan pemikiran logis, etis dan memiliki estetika dalam menjalani proses hidup yang berlangsung secara seimbang,” ujar Dosen Prodi Magister Administrasi Pendidikan UKI, Prof. Dr. Manahan P. Tampubolon. SE., MM dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), diskusi bersama kelompok lansia di lingkungan HKBP Perumnas II Bekasi, pada tanggal 6 Maret 2024.
PKM di lingkungan HKBP Perumnas II Bekasi dilaksanakan oleh dosen Prodi Magister Administrasi Pendidikan UKI, Prof. Manahan Tampubolon, Prof. Mesta Limbong dan mahasiswa Prodi Magister Administrasi Pendidikan UKI, Gutser Siburian, S.Pd.
Dalam kegiatan ‘Diskusi Filsafat Ilmu Pengetahun, Filsafat Teologia, serta Mitologi dan Warna Sari Kehidupan Sebagai umat Kristen’, Prof Manahan menjelaskan kelompok lansia yang berada di lingkungan Gereja HKBP Perumnas II Bekasi adalah bagian dari masyarakat dan diharapkan mampu mandiri serta menyesuaikan diri dengan kehidupan yang berlangsung.
“Dengan bertambahnya usia diharapkan tetap memiliki peluang untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari dengan tetap memiliki waktu untuk bersosialisasi dan bergaul karib dengan sang pencipta yang diyakininya,” kata Prof Manahan.
“Produktivitas hidup tetap harus dapat dilakukan. Minimal untuk tetap hidup seimbang antara kehidupan bermasyarakat dan mencerminkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pola dalam melaksanakan kehidupan saat ini, tetap harus dilakukan secara proporsional. Mulai dari mandiri, bersosialisasi dan menyadari bahwa ada perbuahan dalam hidup. Tetapi tetap saja mampu berkontribusi untuk untuk lingkungan terdekat tanpa menjadi beban,” ujarnya.
Prof. Manahan mengatakan bahwa secara fisik dalam diri lansia dapat dipastikan ada penurunan, namun, ada bagian dari dirinya yang harus semakin diperkuat yang berhubungan dengan nilai sosial. Kesadaran adanya penurunan kekuatan fisik tetap dapat dimbangi dengan kekuatan rohani yang produktif.
“Dibutuhkan kesadaran generasi muda untuk memberikan tempat dalam proses sosialnya terhadap para lansia. Mulai dari hal-hal kecil, seperti menghargai, memberikan perhatian dan adanya kesadaran generasi muda, bahwa para lansia juga memiliki kehidupan dan layak diberikan perhatian sebagaimana seharusnya,” jelas Prof.Manahan.
Dosen Magister Administrasi Pendidikan, Prof. Dr. Dra. Mesta Limbong. M.Psi mengatakan tujuan pelaksanaan PKM sebagai wadah kerja sama berkelanjutan, dan pengejawantahan visi, misi dan tujuan dari program studi Magister Administrasi Pendidikan.
Kelompok usia lanjut tetap dapat mengikuti proses perubahan kehidupan yang berlangsung sebagai bagian dari masyarakat secara umum dan bagian gereja secara khusus. “Untuk itu, kegiatan yang dilaksanakan saat ini adalah hasil diskusi dan keinginan para lansia untuk berbagi pengetahuan dengan sesama lansia yang masih aktif di dunia sekuler melalui pendidikan,” kata Prof. Mesta.
Prof Mesta menjelaskan adanya Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan (Stranas Kelanjutusiaan). “Disebutkan dalam Pasal 6 bahwa Kementerian/lembaga, pemerintah daerah melakukan perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program dan kegiatan terkait kelanjutusiaan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan yang mengacu pada Stranas Kelanjutusiaan, dan dikoordinasikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Stranas Kelanjutusiaan sendiri merupakan lampiran dari Perpres 88/2021 tersebut,” jelas Prof. Mesta.
“Regulasi daerah menyebutkan kesejahteraan sosial adalah urusan pemerintahan yang dilimpahkan kewenangannya kepada pemerintah daerah. Secara regulasi lansia di Indonesia harus mendapat perhatian secara serius. Pemandangan yang tidak asing dapat kita lihat di pinggir kereta api, kolong jembatan dan panti jompo dimana mereka memerlukan bantuan dan perhatian sehingga masih dapat hidup dengan bantuan sosial rutin yang diberikan pemerintah,” tambahnya.