Lagi Lagi Soal BPJS, Menteri Kesehatan Nasehati Dokter.
Written by rpkfm on 2 December 2019
Menteri Terawan buka suara mengenai praktek yang dilakukan kebanyakan dokter yang menjadi salah satu penyebab defisitnya BPJS Kesehatan. Seperti kita ketahui hingga saat ini defisit BPJS Kesehatan hingga akhir tahun ini mencapai Rp 18 triliun.
Banyak dokter yang melakukan pelayanan kesehatan yang maksimal, bukan optimal. Sehingga tentu saja biaya yang dikeluarkan jauh lebih mahal dibandingkan harga yang seharusnya dibayarkan untuk pengobatan yang optimal. Seperti halnya yang terjadi pada penyakit kanker stadium satu yang belum seharusnya melakukan kemotrapi sistemik. Bukan penyakit yang hilang, pasien justru bisa kehilangan nyawanya dikarenakan obat obatan yang berlebihan. Itulah perawatan maksimal yang hingga saat ini masih dilakukan sebagian besar dokter.
“ Ini bukan masalah modus. Ini masalah penggunaan yang berlebihan. Kalau modus itu salah satu tindakan, kalau tindakan berlebihan adalah tindakan yang semestinya bisa dilakukan dengan cara lain” ungkap Terawan (Menteri Kesehatan).
Kebijakan BPJS Kesehatan yang sama sekali tidak membatasi jenis penyakit yang bisa ditanggung biaya pengobatannya haruslah dipertahankan. Yang perlu ditekankan adalah kebijakan dokter untuk tidak melakukan tindakan yang berlebihan.
Menkes Terawan juga kembali mengingatkan BPJS Kesehatan untuk selalu melakukan pengecekan anggaran. Semua bidang harus diteliti, karena semua jenis pengobatan yang disarankan dokter tidak selalu sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasien nya.