Tingkatkan budaya literasi Indonesia, kemendagri pertanyakan dana desa
Written by rpkfm on 27 February 2020
Budaya literasi atau yang biasa kita ketahui sebagai kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis dan bahkan berbicara. Di abad 21 ini masyarakat Indonesia juga diharapkan bukan hanya sekedar membaca saja tapi juga mampu untuk menyerap informasi dan mengolah sumber bacaan kita menjadi suatu hal yang berguna untuk kehidupan.
Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan dukungannya untuk menggerakkan literasi, utamanya dalam kaitannya dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, inovatif dan memiliki kreativitas serta terwujudnya masyarakat yang berpengetahuan dan berkarakter.
“Kami di Kemendagri sungguh-sungguh mendukung rencana baik dan program yang dilaksanakan Perpusnas. Rakornas Perpustakaan ini merupakan acara besar dan penting bagi bangsa ini, salah satunya untuk mengupayakan gerekan literasi ini” ungkap Kepala Kementerian Dalam Negeri, Tito Karnavian yang dijumpai awak media dalam Rapat Koordinasi Nasional di Ballroom Hotel Bidakara pada Selasa, 25 Februari 2020 yang lalu.
Menurut data UNESCO pada 2016, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca.
Tito menjelaskan, rendahnya tingkat literasi di Insonesia bukan hanya karena minat baca yang remdah, tetapi akses masyarakat terhadap perpustakaan yang minim, terlebih di desa. Oleh karena itu Tito meminta kepala desa untuk memanfaatkan dana desa yang diberikan pemerintah untuk membangun perpustakaan. Faktanya melalui data yang dimiliki, dari 83.441 desa, baru 33.929 desa atau 40,66% yang memiliki perpustakaan.
“Desa punya anggaran satu miliar per tahun. Ini bisa digunakan untuk membuat perpustakaan desa. (Dana desa) jangan masuk ke rekening pribadi” tegas Tito.
Sejalan dengan himbauan yang disampaikan Tito Karnavian, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando mengatakan dukungannya agar perpustakaan bukan hanya bisa dimiliki di kota kota besar tetapi juga harus bisa dijangkau hingga ke desa desa.
“Kegiatan Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun2020 ini bertujuan untuk mengintegrasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca antara pemangku kepentingan pembanguna perpustakaan lintas pusat dan daerah” ungkap Syarif.