STT Petamburan Klarifikasi dan Bantah Mahasiswanya di Asrama Positif Covid-19
Written by Daniel Tanamal on 16 April 2020
Terkait pemberitaan di beberapa media massa dan informasi yang beredar di linimasa media sosial, tentang dugaan adanya sejumlah mahasiswa yang positif terjangkit Covid-19 dan adanya evakuasi sejumlah mahasiswa-mahasiswi, Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia (STTBI) di Petamburan, Jakarta Pusat, mengeluarkan klarifikasi dan bantahan terhadap pemberitaan yang ada.
Melalui surat klarifikasi bernomor 56/SEK/SBJ/IV/2020, STTBI menyampaikan enam situasi dan kondisi yang sebenarnya. Diantaranya adalah, pihaknya telah melakukan hasil rapid test Covid-19 dan Swap test kepada siswa/mahasiswa penghuni asrama dan staf yang tinggal di lingkungan asrama, yaitu sebanyak 130 mahasiswa/siswi yang dilakukan pada 12 April 2020, dan dilakukan pemerikasaan oleh delapan orang tim dokter dari Puskesmas Tanah Abang.
“Hasilnya, terdapat 35 orang yang harus dipantau kondisinya walaupun tanpa gejala (OTG) sama sekali dan menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan). Keadaan ini mengharuskan ODP diisolasi secara mandiri terlebih dahulu di Seminari Bethel sambal menunggu rujukan dan hasil pemeriksaan tim medis lebih lanjut dari Puskesmas Tanah Abang,” bunyi poin pertama dari klarifikasi tersebut.
Sementara itu STTBI menjelaskan juga bahwa pihaknya telah jauh-jauh hari menerapkan protokol Kesehatan sesuai Kemenkes, dan pro-aktif mengupayakan perlindungan kesehatan bagi anak-anak asrama, melalui pengadaan masker, hand-sanitizer bagi seluruh penghuni asrama.
“Hingga saat ini, kondisi di asrama dan Seminari Bethel Jakarta tetap mengikuti protokolkesehatan sesuai Kemenkes dan penghuni asrama dan orang-orang yang berada dalamlingkungan Seminari Bethel Jakarta menerima makanan sehat serta vitamin yang membangun imunitas dan kesehatan yang baik. Disinfektasi atas seluruh ruangan danhalaman juga selalu dilakukan setiap 2-3 hari sekali atas arahan dari Puskesmas.”
Selain itu dalam klarifikasi itu STTBI juga menyampaikan bahwa sejak Maret 2020, mereka menerapkan Sistem pembelajaran dan perkuliahan KBM online tanpa tatap muka. Dan dengan adanya hasil test lanjutan (12 April 2020) oleh tim medis. Selain itu pihaknya mengatakan, melalui masukan dari beberapa orang dan dosen, maka untuk penghuni asrama sama sekali tidak diberlakukan pembelajaran baik KBM dan lain sebagainya, ini untuk memprioritaskan kesehatan mereka lebih dahulu.
“Untuk Sebagian besar pengajar/dosen/staf Seminari Bethel Jakarta telah diberlakukan Work From Home (WFH). Koordinasi dengan dokter Puskesmas dan Rumah Sakit rujukan selalu dilakukan,” tutup klarifikasi yang ditandatangani langsung oleh Ketua Seminari Bethel Jakarta Pendeta Kiki Sadrach, M.Th dan Oktaria Inkiriwang S.Th selaku HRD/GA.