Seminari Bethel Jakarta Sampaikan Kronologis 34 Mahasiswanya Positif Covid-19
Written by Daniel Tanamal on 18 April 2020
Melalui surat terbukanya dengan nomor 57/SEK/SBJ/IV/2020, Seminari Bethel Jakarta menyampaikan kronologis dan juga pernyataan mengenai 34 mahasiswanya yang positif Covid-19.
11 Maret 2020
Di tanggal ini, ada 1 orang mahasiswa yang mengalami gejala demam, namun setelah dirawat di RS Mintoharjo selama 4 hari mahasiswa tersebut sembuh dan diijinkan pulang tanpa ada berita tambahan apa-apa dari Rumah Sakit. Mahasiswa ini kemudian dijemput orang tuanya dan dibawa pulang.
12 Maret 2020
Pada tanggal ini, terdapat lagi 1 orang mahasiswa yang demam dan dibawa ke RS Mintoharjo, dan kembali untuk dirawat. Benar bahwa pihak Rumah Sakit sudah melaksanakan pemeriksaan Covid-19 dan mengharuskan yang bersangkutan untuk mengikuti pemeriksaan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah dan harus dirawat di sana sampai selesai seluruh pemeriksaan Covid-19 selesai dan yang hasilnya ternyata semua negatif dan diijinkan keluar dari Rumah Sakit pada tanggal 27 Maret.
16 Maret 2020
Sejak 16 Maret 2020, Seminari Bethel Jakarta yang menaungi 3 unit Pendidikan, yaitu Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia (STTBI), Sekolah Penginjil (SP) dan SMTK (Sekolah Menengah Teologi Kristen Bethel), telah memberlakukan program Kelas Belajar Mengajar (KBM) secara online dengan tujuan turut mencegah penyebaran virus covid-19 dengan menghindari pertemuan tatap muka dalam jumlah besar. Bahkan tidak ada pertemuan ataupun kegiatan belajar secara tatap muka yang dilakukan di Seminari Bethel Jakarta. Selain itu pihak Seminari ikut menjalankan dan memberlakukan protokol kesehatan sesuai anjuran Kemenkes dan dokter Puskesmas Tanah Abang.
Sejak tanggal ini, Mahasiswa yang tinggal di asrama Seminari yang jumlah awalnya sekitar 250 orang, sebagian pulang ke rumahnya masing-masing, sehingga hanya tinggal 140 orang.
24 Maret 2020
Kepala asrama menerima pesan dari Bapak Ari Juliano, anggota Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid19 yang isinya meminta anak-anak di Asrama harus tinggal di asrama dan jangan ada yang pulang lagi. Atas pesan dari Gugus Tugas ini, maka diputuskan anak-anak untuk tetap tinggal di Seminari.
26 Maret 2020
Terdapat beberapa orang yang tinggal di Asrama dengan gejala batuk, pilek disertai demam, setelah di bawa ke Puskesmas Tanah Abang serta dilakukan test Covid-19 pertama dan hasilnya negatif, meski demikian mereka semua diwajibkan isolasi mandiri sebagai ODP di asrama Seminari (di kamar khusus), dan harus menunggu test Covid-19 ke-2 sesuai arahan dokter Puskesmas Tanah Abang.
1 April 2020
Kepala asrama menunjukkan gejala sesak dan dibawa ke RSUD Cengkareng sesuai rujukan dan arahan dari dokter Puskesmas dan di rawat sampai hari ini dengan kondisi sudah membaik. Keluarganya kemudian di isolasi mandiri sambil menunggu pemeriksaan dan arahan dari Puskesmas Tanah Abang. Ibu asrama yang juga mengalami gejala demam dan sesak nafas, akhirnya juga dirawat pada tanggal 9 April di RSUD Cengkareng sampai hari ini dengan keadaan semakin membaik.
Enam orang mahasiswa yang ikut di test saat itu di Puskesmas Tanah Abang karena demam tetap dilakukan isolasi mandiri di ruang khusus selama beberapa hari sambil menunggu hasil pemeriksaan test Covid-19 ke-2 sesuai arahan dari dokter Puskesmas Tanah Abang dan prosedur yang berlaku.
6 April 2020
Setelah di lakukan test Covid-19 ke-2 dengan rapid test di Puskesmas Tanah Abang ternyata keenam (6) orang mahasiswa tersebut hasilnya positif dan menjadi PDP dengan gejala ringan. Kemudian dengan arahan dari Gugus Tugas Covid-19, mereka yang PDP dengan gejala ringan tetap diminta isolasi mandiri di ruang khusus di Asrama.
7 April 2020
Dilakukan swab test Covid-19 yang hasilnya diperoleh tanggal 9 April 2020, didapati bahwa ada 6 orang mahasiswa tersebut hasil swab test-nya positif dan kemudian pada hari yang sama 3 orang di antar ke RSUD Cengkareng untuk dirawat, salah satunya adalah anak dari kepala asrama sendiri dan 3 orang lagi sisanya di rawat di RS Wisma Atlet Kemayoran.
Terkait dengan hal ini, sesuai dengan arahan Kemenkes cq Puskesmas, maka kami meminta supaya mahasiswa maupun staf yang melakukan kontak fisik dengan ODP dan PDP di atas selama 14 hari mundur dari tanggal gejala awal ODP, dapat diperiksa oleh tim dokter Puskesmas Tanah Abang sesuai dengan surat permohonan yang kami kirimkan.
12 April 2020
Tim dokter beranggotakan delapan orang melakukan pemeriksaan rapid test dan swab test terhadap 134 orang mahasiswa dan beberapa staf di Seminari Bethel Jakarta. Dalam hal ini, kami tetap melakukan isolasi mandiri bagi para penghuni asrama sesuai dengan protocol kesehatan Covid-19.
16 April 2020
Hasil rapid test dan swab test tersebut baru diinformasikan kepada kami. Sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang hasil swab test-nya dinyatakan positif oleh dokter Puskesmas Tanah Abang, sehingga mereka harus di rawat (isolasi mandiri) di Wisma Atlet, dan malam itu juga diberangkatkan dengan diantar oleh tim dari Puskesmas Tanah Abang. Dan 98 orang mahasiswa dan staf di Asrama dinyatakan hasil testnya negative oleh dokter Puskesmas Tanah Abang.
Menurut informasi terakhir dari tim dokter Puskesmas, tertanggal 16 April 2020, bahwa untuk 98 mahasiswa dan staf yang ada di lingkungan Seminari Bethel Jakarta termasuk asrama, diarahkan untuk tidak diijinkan kemana-mana tetapi mereka harus mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah: memakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan dengan hand sanitizer atau sabun, jaga kebersihan barang dan baju, penyemprotan desinfektan terhadap barang dan ruangan, dan jaga makanan sehat. Saat ini mereka menerima asupan makanan yang sehat dan bergizi ditambah dengan vitamin dan olahraga yang cukup.
18 April 2020
Tim dokter Puskesmas kembali melakukan rapid test kepada semua karyawan di Seminari Bethel Jakarta, yang dalam 2 minggu terakhir berada di lingkungan seminari dan juga kepada siswa dan mahasiswa yang tinggal di kost di lingkungan sekitar Seminari Bethel Jakarta.
Menutup surat terbuka tersebut, Seminari Bethel Jakarta menyatakan bahwa pihaknya selalu mewajibkan setiap pengelola, pendidik serta anak didik di lingkungan mereka melakukan protokol kesehatan dengan ketat dan mengikuti arahan Gugus Tugas Covid-19.