MBKM Bangun Kolaborasi dan Percayaan Diri Mahasiswa

Dari Minahasa, Sulawesi Utara diberitakan bahwa Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM telah menerima respons positif dari civitas akademika di Universitas Negeri Manado atau Unima. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mendengarkan cerita sekaligus masukan dari mahasiswa mengenai program-program MBKM, saat acar dialog di Kampus Unima, tanggal tanggal 6 Januari 2023, yang lalu.

Di acara itu Menteri Nadiem memotivasi mahasiswa agar jangan mudah menyerah dalam mendaftar dan menjalani MBKM. Apa pun tantangannya, Nadiem meminta agar mahasiswa tidak membiarkan pengalaman sekali dalam seumur hidup di MBKM itu jadi tertelantar. “Hanya karena cengeng,” sentil Nadiem dalam acara yang diselenggarakan di Aula Training Center Unima itu.

MBKM memberi kesempatan mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata. Mahasiswa, masih kata Nadiem, dibuat melatih diri untuk lebih percaya diri, “Keluar dari zona nyaman, dan melakukan kolaborasi dengan pihak lain,” kata Nadiem memaparkan. Seorang peserta MBKM, Christy Rombon mengakui bahwa pelajaran terbesar adalah bisa bertemu dengan orang luar dan beradaptasi. Menurutnya, dalam satu kelompok anggotanya berbeda-beda.

“Jadi kalau ada pemikiran yang berbeda, lalu kita coba satukan,” tutur Christy, mahasiswa program studi Psikologi Unima, peserta program Kampus Mengajar Angkatan 4, yang menjadi tenaga pengajar di SD Katolik 1 Taratara, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Selama mengikuti Program MBKM para mahasiswa mengajarkan materi mengenai adaptasi teknologi, bantuan administrasi, dan yang paling utama adalah mengajar siswa SD dengan fokus pada literasi dan numerasi.

Dalam menjalani program MBKM, mahasiswa didampingi Dosen Pembimbing Lapangan atau DPL. Tugas DPL ini membina dan mengawasi pelaksanaan program. Di Kampus Mengajar, DPL mengantar mahasiswa ke dinas pendidikan dan ke sekolah-sekolah. “Kemudian memantau mereka melalui log book harian dan laporan mingguan,” begitu ungkap Alfrina Mewengkang, Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang pernah menjadi DPL untuk program Kampus Mengajar angkatan 1 dan 2 serta program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

Sahabat RPK, MBKM yang diluncurkan pada tahun 2020 menjadi salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam Program ini, para mahasiswa didukung untuk menjalankan delapan jenis kegiatan belajar di luar kampus seperti membangun desa, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, penelitian, pertukaran pelajar, kampus mengajar atau asistensi mengajar, melakukan studi atau proyek independen, dan magang atau praktik kerja.

Dari program itu sebanyak 179.000 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dan sebanyak 250.985 mahasiswa telah mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh kampus.