• Uncategorized

Jangan Ada Seperti Raja Herodes di Pilkada

Written by on 14 January 2017

Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia atau PGI, Pendeta DR. Henriette Tabita Hutabarat-Lebang mengatakan agar jangan ada seorang calon kepala daerah yang bertarung di Pilkada serentak 2017 ini, memiliki sikap seperti Raja Herodes. Lebang mengatakan hal itu saat menyampaikan khotbah pada ibadah acara perayaan Natal dan Tahun Baru Lembaga-lembaga Keumatan Kristen, di Aula lantai 5, Grha Oikumene PGI, jalan Salemba 10, Jakarta, pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017 yang lalu. Dalam khotbah yang disampaikan, Lebang mengatakan bahwa Injil Lukas menjabarkan tentang Raja Herodes yang khawatir dan ketakutan kehilangan posisi sebagai penguasa Yudea.

Kekhawatiran dan ketakutan itu lantaran adanya kabar akan lahirnya Seorang Raja bagi umat manusia di kota Betlehem. Kekhawatiran itu mendorong Herodes melakukan perbuatan keji, bahkan menghalalkan segala cara demi mencegah kedatangan Raja baru. Herodes memanfaatkan informasi dari orang majus tentang keberadaan bayi Yesus untuk membunuh semua bayi yang baru dilahirkan di seluruh Yudea. “Adakah calon kepala daerah yang murni untuk mensejahterakan rakyat?” Begitu Lebang melontarkan pertanyaan. “Jika demikian tentu tidak akan takut tidak menjadi penguasa,” lanjutnya. “tidak khawatir kehilangan jabatan sampai harus menciptakan keresahan dan ketakutan di masyarakat,” tambahnya menjelaskan.

Akhir-akhir ini kata dia, ada gonjang-ganjing di tanah air yang meresahkan masyarakat akibat berita bohong, fitnah, ujaran kebencian melalui media sosial yang mengancam keutuhan NKRI karena Pilkada. “Calon di Pilkada seperti Raja Herodes yang menciptakan ketakutan,” tuturnya. Pesta demokrasi yang seharusnya menciptakan kegembiraan dan bukan keresahaan serta ketakutan, kini justeru bermunculan hanya karena ambisi seseorang atau kelompok untuk meraih kekuasaan. Sebab itu Lebang berharap semua yang terlibat di lembaga dan organisasi kristen tidak terjebak dalam situasi Pilkada serentak saat ini. “Tetapi jadilah pembawa damai seperti maksud kedatangan Yesus,” begitu pesannya mengingatkan.

Setiap kelompok atau pun pelaku politik Kristen harus mampu menciptakan kesejukan dan kesejahteraan bagi masyarakat tanpa nembeda-bedakan. “Bersatu, bersama dalam keberagaman dan kemajemukan,” demikian pesannya. Lembang mengatakan agar warga gereja menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada ini untuk memilih pemimpin yang dapat dipercaya, dapat mensejahterakan masyarakat, berkeadilan sosial tanpa membedakan suku, agama dan ras, “serta memiliki track and record yang baik,” paparnyan. Menurutnya, ada calon pemimpin yang hanya mengejar kekuasaan, sekali pun benar-benar tidak memiliki kemampuan dan rekam jejak yang baik.

Lebang mengimbau kepada seluruh perwakilan lembaga dan organisasi Kristen yang hadir pada malam itu, untuk mengembangkan solidaritas dengan melakukan pembangunan jaringan dan kerjasama dengan sesama anak bangsa lintas keyakinan, dan komunitas nasionalis, “untuk memperjuangkan dan membangun NKRI,” begitu ujarnya menekankan. Lebang juga menyayangkan dengan organisasi-organisasi kekristenan yang tidak membuka hubungan dengan anak bangsa yang lainnya. “Seringkali saya melihat orang kristen meng-eksklusive-kan diri,” ungkapnya mengkritisi. “Kita harus merajut kebersamaan, membangun kemandirian bangsa menuju Indonesia tangguh,” tukasnya.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL