• Uncategorized

Mahasiswa Brawijaya Ciptakan Pendeteksi Bakteri Salmonella

Written by on 25 May 2017

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian atau FTP Universitas Brawijaya, Malang berhasil menciptakan alat pendeteksi bakteri Salmonella dalam kandungan bahan makanan yang diberi nama Pilator. Menurut salah seorang anggota tim penemu Pilator FTP UB, Maria Florencia Puspitasari Schonherr melalui situs pemberitaan ANTARA hari kamis 25 Mei 2017 yang lalu, di Jawa Timur, sebagaimana test pack kehamilan, detektor bakteri Salmonela karya mahasiswa FTP ini juga menerapkan prinsip biosensor.

Prinsip yang mereka gunakan sama dengan test pack kehamilan, “Hanya saja jika test pack kehamilan menunjukkan hasil berbentuk garis,” begitu kata Maria, “Alat kami ini menunjukkan perubahan warna,” lanjutnya menguraikan. Situs yang beralamat www.antara.com menambahkan bahwa penggunaan Pilator ini tidak memerlukan pengujian yang rumit dan tanpa menggunakan alat mahal juga. Hanya dengan meneteskan sampel maka dengan sendirinya akan terdeteksi apakah pada bahan pangan tersebut mengandung Salmonella atau tidak.

Sekali pun sebegitu sederhananya, hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa Pilator terbukti cepat dan akurat. Hasil pernyataan tersebut tentunya setelah mealalui uji selektivitas, uji LOD, dan uji linieritas. “Kami optimistis alat ini bermanfaat di masyarakat,” begitu kata Maria. Pilator yang berbahan dasar kertas saring whatman #1 berukuran 5 x 3 x 1 cm ini, bisa dibilang yang pertama di Indonesia. Umumnya, lanjut Maria, deteksi Salmonella harus dilakukan di laboratorium atau menggunakan metode yang mahal dan memakan waktu yang lama, karena kerumitannya. Alat ini praktis dan efisien, karena hanya meneteskan sampel dan dapat langsung diketahui hasilnya dalam 1-2 menit.

photo by : merdeka.com

Para tim penemu tentunya sangat berharap, Pilator ini bermanfaat bagi mereka yang bertanggung jawab terhadap keamanan pangan. “Sehingga keamanan pangan di Indonesia benar-benar terjamin,” ungkap Maria, “Dan dapat meminimalisasi terjadinya foodborne disease,” lanjutnya menambahkan. Situs resmi Universitas Brawijaya memaparkan bahwa selain Maria, ada empat mahasiswa FTP bergabung dengan tim penemu alat deteksi Salmonela, yakni Sri Mursidah, Ani Masruroh, Rika Anisa Anggraeni, dan Yunita Khilyatun Nisak.

Situs yang bisa diakses melalui alamat http://tp.ub.ac.id juga menyebutkan bahwa salah satu bakteri yang sering menjadi penyebab kasus foodborne disease adalah Salmonella yang berakibat, gastroenteritis, demam enterik seperti demam tifoid dan demam paratifoid. Terjadinya foodborne disease karena adanya bakteri patogen pada makanan yang kemudian dikonsumsi, sehingga menyebabkan penyakit yang mengganggu kesehatan tubuh manusia.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL