Menunggu Solusi dan Inovasi Pemimpin Baru
Written by Argopandoyo Tri Hanggono on 12 October 2017
Tongkat kepemimpinan Daerah Khusus Ibukota Jakarta akan segera berpindah ke tangan gubernur dan wakil gubernur baru: Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Uno. Tak sabar menunggu gebrakan kedua pemimpin baru ini melalui solusi dan inovasi yang disiapkan menyelesaikan persoalan pelik di Ibukota.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan Anies-Sandi perlu menunjukkan solusi yang ditawarkan kepada publik untuk mengatasi persoalan Jakarta dan berharap terserap dengan baik di level bawah, mulai dari walikota hingga lurah.
“Siapapun gubernurnya, yang penting solusinya. Saya mau tahu solusi yang ditawarkan. Bikin inovasi untuk mengatasi setiap masalah yang dihadapi,” kata Yayat dalam perbincangan di sesi Tentang Jakarta di Program OBSESI edisi Rabu, (11/10).
Menurut Yayat, persoalan di Jakarta masih belum berubah seperti kemacetan lalu lintas, transportasi, kebutuhan permukiman, dan penanganan banjir. “Saya kira ini masih harus menjadi prioritas kerja gubernur baru. Prioritas kerja ini juga berdasarkan janji visi dan misi dulu,” tambah Yayat.
Sementara itu, Yayat juga mempertahankan reformasi birokrasi yang telah dibangun gubernur terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. “Pemerintahan yang lalu sudah membangun dan melakukan perombakan struktur yang bagus,” kata Yayat.
Selain itu, Yayat juga mengingatkan Anies-Sandi agar memperhatikan betul penggunaan anggaran daerah Jakarta yang dinilainya cukup besar, termasuk tunjangan terhadap pegawai negeri sipil yang bekerja di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
“Yang paling penting di Jakarta adalah melakukan keberanian untuk berinovasi, bertindak, tegas, dan jujur karena duit yang dikelola banyak. Setiap uang yang dipakai dari pemerintah adalah untuk melayani warga,” ujar Yayat.
Menurut dia, sekelas Jakarta ternyata masih tertinggal dari Kota Surabaya yang kini telah menjalankan sistem pemerintahan yang lebih cepat dan lebih baik.
Selanjutnya, kata Yayat Supriyatna, persoalan Jakarta tidak serta merta hanya menjadi beban bagi Anies-Sandi. Untuk itu, tutur Yayat, pemimpin Jakarta yang baru harus mampu membangun gerakan untuk membangun kultur yang baru dengan merangkul setiap warga untuk peduli terhadap Jakarta.
Hal ini penting menurut Yayat karena praktis sebenarnya pemimpin Jakarta terdahulu sudah melakukan perubahan mendasar berupa pembenahan struktur. “Dulu yang dibenahi adalah struktur. Sekarang mari bangun kultur melalui budaya kepedulian,” kata Yayat.
Seperti diketahui, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi gubernur DKI Jakarta terpilih pada pemilihan kepala daerah Jakarta pada April lalu dengan mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat. Mereka meraih 58 persen suara pemilih. (Rikardo)