PKN-RSK Dharmais Selenggarakan ANCCA 2018
Written by Argopandoyo Tri Hanggono on 26 October 2018
Sahabat RPK, tanggal 24-27 Oktober 2018 berlangsung pertemuan tahunan di Indonesia. Pertemuan tahunan pada tahun 2018 kali ini adalah pertemuan ke tujuh bagi Asian National Cancer Center Alliance, disingkat ANCCA dengan sebuatan “Angka”. Pada pertemuan tahun ini, Pusat Kanker Nasional Rumah Sakit Kanker Dharmais, mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara pertemuan bersejarah bagi Asia dan Indonesia. Sembilan negara termasuk Indonesia.
Menurut Direktur Utama PKN-RSK Dharmais, Prof dr Abd Kadir Ph.D., Sp. THT-KL(K)., MARS., pertemuan ANCCA yang diikuti oleh enam ratus peserta ini akan melakukan sharing pengalaman, “Tentang bagaimana Cancer Contol Programe di Asia Pasific,” demikian ungkapnya di sela-sela kesibukan acara pembukaan di Ballroom C Shangri La Hotel Jakarta.
Pada Acara itu, setiap negara akan berbagi pengalaman bagaimana strategi mereka di negaranya masing-masing dalam mencegah hingga melakukan penurunan angka penyakit kanker di negaranya masing-masing. membicarakan berbagai permasalahan yang terjadi di beberapa negara dan sekaligus memikirkan bagaimana penanganan terhadap kanker.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, dr. H. M. Subuh, MPPM mengungkapkan bahwa dunia kesehatan pada bulan Oktober 2018 sedang memperingati upaya preventive dan promotive terhadap cancer. “Pada 40 tahun yang lalu kita deklarasikan di Almaty, yang dulu bagian dari Uni Sovyet, sekarang Kazakhstan,” begitu ungkap dr. Subuh.
Dan pada saat sekarang ini, menurut dr. Subuh, dengan berkembangnya beberapa penyakit yang enviroment-nya tidak terkontrol dengan baik, “Nampaknya isu-isu terutama penyakit-penyakit tidak menular seperti kanker ini menjadi topik utama,” begitu lanjut dr, Subuh menegaskan. Itulah mengapa saat ini Indonesia sangat membutuhkan pertemuan-pertemuan bersama seperti ini.
Bagi PKN-RSK Dharmais sendiri, selain bisa menjadi pembelajaran tentang Cancer Control Porgrame di Asia yang bisa diadopsi menjadi Indonesian Cancer Control Programe, menurut Prof. Abdul Kadir acara ini juga diharapkan menghasilkan sebuah rekomendasi atau pun kebijakan program, “yang nantinya akan kami ajukan Kementerian Kesehatan,” begitu harapannya.
Prof Abdul Kadir juga menambahkan rekomendasi itu diharapkan bisa menjadi acuan, “sekaligus dilakukan telaahan dan kalau memungkinkan dijadikan peraturan menteri kesehatan,” demikian lanjutnya menambahkan. Acara pertemuan tersebut juga diselaraskan dengan Konferensi Regional Asian Pasific Organization for Cancer Prevention ke 11.
(Argopandoyo)