PGLII Gelar Ibadah Syukur atas Terselenggaranya GA WEA 2019
Written by Argopandoyo Tri Hanggono on 30 November 2019
Sukses menggelar dan menjadi penyelenggara dari General Assembly World Evangelical Alliiance atau GA WEA 2019, Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia atau (PGLII) menyelenggarakan ibadah pengucapan syukur, Senin (25/11/2019) di The Financial Club Graha CIMB Niaga, Jakarta.
Melalui khotbahnya, Ketua Umum PGLII, Pendeta Ronny Mandang mengucap syukur atas kesempatan dan tanggungjawab besar yang telah dijalankan dengan baik, seraya mengutip kata-kata filsuf Kahlil Gibran, “Hakekatnya manusia senang akan keramain. Tapi takut akan kesendirian padahal dalam kesendirian itu manusia dapat melihat jauh kedepan.” Hal itu berkaitan langsung dengan bacaan dari Kitab Wahyu, tentang proses penyendirian Yohanes saat berada di Pulau Patmos.
Selanjutnya Ronny berpesan tentang perlunya gereja mempersiapkan diri di tengah masa kesendirian untuk melihat apa yang tidak disaksikan oleh banyak orang. “Nah keramaian dari General Assembly itu, apakah kita mau bilang itu sudah berakhir? Atau kelak akan bersambung? Tetapi keramaian ini sekarang, tidak kita lihat lagi. Berarti kita harus mempersiapkan diri untuk melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh banyak orang,” katanya.
Ketua Host Committee GA-WEA, Pdt. Anton Tarigan, dalam kesempatan yang sama melalui sambutannya, menguncap syukur atas kesuksesan dari penyelenggaraan GA WEA di Indonesia. Ia merasakan kesuksesan yang diraih merupakan sebuah anugerah dari Tuhan sekaligus jawaban atas doa-doa dari panitia selama ini. “Empat bulan sesudah kami ditunjuk, kami belum punya apa-apa,” demikian akunya. Dalam kondisi itu panitia berdoa lebih lagi sampai akhirnya mukjizat demi mukjizat diterima. “Dan itu membuat kami kagum dengan Tuhan,” tutur Anton.
Acara pengucapan syukur itu juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada seluruh panitia dan donatur yang telah menyukseskan GA-WEA. Apresiasi itu diberikan dengan pengalungan medali dan penyerahan plakat kepada semua panitia dan donatur yang hadir malam itu. Pemberian penghargaan itu dilakukan bergantian oleh Pdt. Dr. Ronny Mandang, Pdt. Dr. Solfianus Reimas dan Deddy Madong SH.