Efek Virus Corona Pada Kesehatan Jantung
Written by Sarah Naomi on 29 September 2020
Tanggal 29 September, setiap tahunnya, seluruh dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap pernyakit kardiovasular serta bagaimana pencegahan dan dampaknya secara global. Pada tahun 2020, Hari Jantung Sedunia bertemakan “#UseHeart to beat cardiovascular disease”. Tema itu dipilih World Heart Federation (WHF) karena pasien CVD (Cardiovascular Disease) menghadapi ancaman ganda selama pandemi Covid-19, yaitu selain beresiko terjangkit virus, mereka juga dihadapkan pada kekhawatiran atas perawatan jantungnya.
Lalu, bagaimana efek virus Corona pada kesehatan jantung?
Tingkat kematian pada pasien Covid-19 yang memiliki keterlibatan jantung merupakan salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan keterlibatan organ lain. Umumnya, angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19 berkisar 2,3 persen. Akan tetapi, angka ini meningkat pesat apabila pasien memiliki keterlibatan sistem jantung dan pembuluh darah seperti pada hipertensi (6 persen) dan penyakit jantung pembuluh darah (10,5 persen). Banyak ilmuwan juga telah mengonfirmasi bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan faktor risiko terbesar dari kematian akibat Covid-19.
Sebuah studi dari Tiongkok meneliti pasien Covid-19 dan menemukan bahwa 40 persen dari orang-orang ini memiliki penyakit kardiovaskular atau serebrovaskular. Sebuah studi retrospektif kecil dari 150 orang dengan Covid-19 mengungkapkan bahwa kesehatan kardiovaskular dapat memengaruhi tingkat kematian. Temuan menunjukkan bahwa tidak satu pun dari 82 orang yang selamat memiliki penyakit jantung, tetapi 13 dari 68 orang yang meninggal memiliki penyakit jantung.
Pengaruh Covid-19 terhadap penyakit jantung dapat berupa gejala yang lebih berat pada pasien dengan riwayat penyakit jantung sebelumnya, penyakit jantung baru yang disebabkan secara langsung oleh virus Covid-19, atau efek jangka panjang pada jantung yang disebabkan karena infeksi virus.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan serangan jantung. Hal ini disebabkan karena virus Corona jenis baru dapat menyerang jantung secara langsung akibat melimpahnya reseptor dari virus Corona di jantung. Selain itu, adanya badai Sitokin dapat menyebabkan kegagalan organ-organ tubuh seperti jantung. Perubahan kebutuhan dan asupan oksigen dari jantung akibat adanya infeksi, serta terlepasnya sumbatan akibat peradangan dari virus Corona ini juga dapat menyebabkan serangan jantung. Beberapa efek samping pengobatan dari Covid-19 juga dapat menimbulkan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang dapat berujung pada kematian.
Kematian juga bisa terjadi akibat miokarditis yaitu ketika jaringan otot jantung mengalami peradangan. Hal ini kemudian menyebabkan irama jantung yang cepat atau tidak normal. Menurut Medical News Today, ada beberapa bukti bahwa SARS-CoV-2 atau yang biasa dikenal dengan virus Corona, dapat menyebabkan miokarditis. Hasil otopsi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sel-sel inflamasi mononuklear interstitial menyerang miokardium, yang mana ini adalah ciri khas peradangan.
Meskipun risiko tertular virus Corona tidak berbeda dengan masyarakat umumnya, pasien dengan penyakit jantung perlu lebih waspada karena memiliki risiko mengalami komplikasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, bagi pasien dengan penyakit jantung sebaiknya keluar rumah hanya untuk kontrol berobat. Kunjungan dari keluarga juga sebaiknya dibatasi, serta olahraga sebaiknya dilakukan dengan menerapkan prinsip pembatasan sosial.