Per Senin 14 Juni 2021, Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Melonjak 5000 Pasien
Written by Daniel Tanamal on 14 June 2021
Gentingnya keadaan Ibukota yang dinyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sedang memasuki fase genting penyebaran penularan Covid-19, terkonfirmasi dari lonjakan penambahan pasien, salah satunya di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Berdasarkan data terbaru pada Senin (14/5/2021) pukul 08.00 WIB, jumlah pasien di RS Wisma Atlet sudah mencapai lebih dari 5.000 orang. Ada penambahan jumlah pasien dibandingkan sehari sebelumnya. “Jumlahnya bertambah 192 orang dari hari kemarin. Semula 4.836 menjadi 5.028 orang,” kata Humas RS Wisma Atlet Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Senin.
Tren kenaikan ini mulai terjadi sejak Selasa 18 Mei lalu, atau beberapa hari usai libur Idul Fitri. Saat itu hanya ada 900 pasien Covid-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian atau Bed Occupancy Rate (BOR) hanya di angka 15,02%. Namun jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar. Pada hari ini, BOR RS Wisma Atlet mencapai 83,8%. Dari 5.994 tempat tidur yang tersedia, kini tinggal 16,2% yang tersisa.
Padahal, WHO telah menetapkan batas aman BOR adalah di angka 60%. Koordinator Tenaga Kesehatan RSD Covid-19 Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin mengakui meningkatnya jumlah pasien ini terkait dengan dampak masa libur Lebaran lalu. Aktivitas warga Ibu Kota yang pulang kampung atau saling berkunjung ke kerabat mempercepat penularan virus corona. Arifin mengaku pihaknya sudah mengantisipasi penuhnya RS Wisma Atlet dengan menambah kapasitas tempat tidur.
Ia menegaskan, saat ini pihaknya masih memiliki cadangan sekitar 2.000 tempat tidur. Tempat tidur itu akan ditempatkan di kamar-kamar perawatan atau isolasi yang sudah ada. Jadi, satu kamar yang selama ini diisi dua tempat tidur nantinya akan diisi tiga tempat tidur.
Jika penambahan bed itu belum cukup, maka pengelola RS Wisma Atlet juga berencana menggunakan tower 8 dan tower 9 di Wisma Pademangan. Selama ini, kedua tower itu digunakan untuk karantina WNI yang baru kembali dari luar negeri. Jika kedua tower itu harus digunakan, maka warga yang menjalani karantina akan dipindah ke fasilitas lain seperti hotel.