Menkes ungkap PTM jadi penyumbang Kasus Positif Covid-19 dalam Sepekan Terakhir

Written by on 15 November 2021

JAKARTA, RPK FM –  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan hasil observasi Kemenkes pada pekan lalu, tercatat 126 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 pada pekan lalu.

Budi mengatakan, kenaikan itu banyak disumbang oleh kasus positif yang terjadi di sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM) dan takziah atau kunjungan duka cita.

“Kita melakukan pendalaman dan sebagian besar kenaikannya memang disebabkan karena adanya kasus positif di sekolah dan takziah,” ungkap Budi dalam konferensi pers secara virtual soal evaluasi PPKM, Senin (15/11/2021).

Budi juga mengungkap kenaikan itu sudah berlangsung selama 3 pekan. Terkait itu, Kemenkes akan melakukan konsolidasi bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cepat sehingga PTM tetap bisa dilaksanakan.

“Saya dan pak Nadiem akan konsolidasi rencananya mudah mudahan Minggu ini kira selesaikan agar tetap tatap muka dengan surveilans aktif,” tegasnya.

Budi juga mengatakan, Presiden Joko Widodo juga menekankan adanya lima provinsi yang perlu dimonitor secara ketat menyusul adanya indikasi kenaikan kasus Covid-19. Masyarakat diimbau harus tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19.

“Terutama menghadapi nataru, jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya,” tegasnya.

Selain itu, berdasarkan laporan per 13 November yang baru diunggah Balitbangkes Kemenkes melalui laman https://www.litbang.kemkes.go.id/ hari ini, Senin (15/11). Jumlah temuan VoC ariant of Concern (VoC)’ alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini mencapai 4.830 kasus.

Dari data tersebut Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 719 kasus dalam kurun waktu kurang lebih sebulan.

Hingga saat ini WHO menetapkan empat varian yang masuk kategori VoC yaitu B117 Alfa, B1351 Beta, B1617.2 Delta, dan P1 Gamma. Di Indonesia Varian P1 belum teridentifikasi. Varian Delta ditemukan paling banyak di Indonesia dengan 4.732 kasus, disusul varian Alfa 76 kasus, dan varian Beta 22 kasus.

Ribuan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan metode pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 8.578 spesimen.

Dari data Balitbangkes tersebut, varian Delta yang merebak di Bali naik dua kali lipat. Pada 16 Oktober lalu, Balitabangkes Kemenkes hanya mencatat 52 varian Delta di Bali. Namun dalam laporan terbaru ini, varian Delta meningkat menjadi 134 kasus.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL