Cegah Penyebaran Kasus Hepatitis Akut Pada Anak, Pemerintah Imbau Jaga Kebersihan

Written by on 6 May 2022

JAKARTA, RPK FM – Indonesia menjadi satu dari 20 negara di dunia yang sudah mengidentifikasi penyakit hepatitis akut. World Health Organization (WHO) menetapkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa atau Disease Outbreak News (DONs) WHO pada 15 April 2022. Kasus hepatitis akut ini juga disebut misterius karena masih belum diketahui penyebabnya.

Di Indonesia, Kementerian kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus hepatitis akut berat sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau pada Minggu, 1 Mei 2022. Tiga pasien anak yang mengidap penyakit tersebut meninggal. Kemenkes sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.

Meski belum diketahui pasti penyebab penyakit Hepatitis Akut pada Anak , Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, yang merupakan dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI menyebutkan bahwa dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dll. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.

Dalam upaya mencegah risiko infeksi, Prof Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” jelas Peneliti di RSCM dan FK UI ini dalam keterangan pers pada Kamis (5/5/2022).

Seperti diketahui, hepatitis misterius dapat menular melalui saluran cerna dan saluran pernapasan.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dr. Brian Sriprahastuti mengatakan,hepatitis akut merupakan peradangan pada hati yang terjadi secara mendadak dan cepat memburuk. Adapun gejalanya yakni, nyeri perut, kuning, diare, muntah-muntah, perubahan warna urine, feses berwarna pucat, demam tinggi atau riwayat demam, serta ditandai dengan peningkatan kadar enzim hati.

“Jika mendapati anak mengalami gejala-gejala seperti itu segera dibawa ke rumah sakit atau faskes. Karena jika terlambat penanganan akan terjadi kegagalan fungsi hati yang ditandai dengan gangguan kesadaran,” ungkap Brian dikutip dari siaran pers, Jumat (6/5/2022).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini dilaporkan ada empat kasus dugaan penularan Hepatitis Akut di luar Jakarta yang teridentifikasi dengan terjadinya sindrom kuning pada anak. Namun, Nadia menegaskan seluruh laporan kejadian itu masih diverifikasi lebih lanjut.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL