Wisuda UKI Tahun Akademik 2021/2022, Rektor UKI: Life Long Learning, Kunci Kesuksesan Di Tengah Persaingan Ketat
Written by Daniel Tanamal on 10 January 2023
Jakarta, RPK FM – Universitas Kristen Indonesia menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka pelantikan wisudawan Tahun Akademik 2021/2022 Program Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Selasa 17 Januari 2023.

Koordinator Peningkatan Mutu Kelembagaan Pendidikan Tinggi, LLDikti Wilayah 3 Jakarta, Norsanty Sayang, S.Kom., M. Kom., mewakili Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani MP, dalam kata sambutannya mengatakan,”UKI mengimplementasi transformasi pendidikan tinggi terutama dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Begitupun dengan sumber daya manusia yang dihasilkan dari UKI menjadi generasi emas penerus bangsa. Sebagai generasi penerus bangsa, harus siap dan terus mengembangkan softskill dan hardskill yang dimiliki, guna memenangkan catur persaingan untuk melangkah ke dunia nyata.”
“Selain meningkatkan hardskill dan softskill, saudara harus memperbanyak dengan literasi curriculum vitae orang-orang hebat disekitar saudara. Pelajari dan implementasikan mengenai target yang hendak dicapai. Karena, kesuksesan masa berkarir ditentukan hari ini,” ujar Kepala LLDikti Wilayah III.

Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, mengingatkan wisudawan bahwa perubahan-perubahan terjadi dengan begitu cepat, kompetisi menjadi semakin tajam dan apabila tidak tanggap, maka akan tertinggal.
Dr. Dhaniswara mengutarakan wisudawan kali ini merupakan angkatan yang berhasil menyelesaikan studi dalam situasi yang tidak biasa, yaitu proses pembelajaran bauran (hybrid) di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas. Hampir seluruh kelas terselenggara dengan daring/online selama lebih kurang 2.5 tahun. Pandemi Covid 19 telah merubah cara pandang terhadap pelaksanaan pembelajaran tradisional.

“Perjuangan UKI untuk Indonesia di masa depan sehingga pembelajaran tidak boleh terhenti meskipun dalam keterbatasan. Wisudawan adalah angkatan yang tangguh, yang ditempa oleh keadaan yang tidak biasa sehingga kita percaya mereka akan dapat menghadapi tantangan-tantangan baru yang menghadang kelak,” ujar Dr. Dhaniswara dihadapan wisudawan.
“Life long learning adalah kunci kesuksesan di tengah-tengah persaingan ketat saat ini. Kita saksikan banyaknya inovasi yang muncul dan kita melakukan berbagai terobosan untuk menyiasati kesulitan yang kita hadapi. Dengan belajar terus menerus kita akan selalu siap menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi dan meningkatkan kualitas hidup kita,” tambahnya.
Wisudawan Berprestasi
Pada prosesi pelantikan wisudawan, Rektor UKI melantik 30 wisudawan dengan prestasi akademik terbaik di Fakultasnya. Pada program sarjana terdapat 19 lulusan yang mendapatkan predikat cum laude dengan IPK tertinggi yaitu 3.99 diraih oleh Andrew Michael Effendi dari Prodi Ilmu Hubungan Internasional. Wisudawan Program Pascasarjana, Prodi Magister Pendidikan Agama Kristen, Valentino Reykliv Mokali berhasil meraih IPK tertinggi yaitu 4.00. IPK tertinggi lulusan Program Doktor diraih oleh Juaniva Sidharta dari Prodi Doktor Pendidikan Agama Kristen (PAK), dengan IPK 4.00. Adapun IPK tertinggi lulusan program diploma diraih oleh Tania Salsadilla (Prodi Manajemen Pajak), Ali Akbar Girimartani (Prodi Fisioterapi), Hana Daniella (Prodi Perbankan dan Keuangan), Rotua M. Harianja (Prodi Keperawatan).

Wisuda kali ini juga terasa istimewa karena UKI meluluskan mahasiswa dari program studi doktor dan memiliki wisudawan lulusan pertama program studi Doktor Pendidikan Agama Kristen.
Wakil Rektor UKI bidang Keuangan dan Pemasaran, Juaniva Sidharta, merupakan lulusan pertama Prodi Doktor PAK UKI Dengan Predikat Cumlaude. Juaniva Sidharta berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Pendidikan Agama Kristen terhadap Praktik Etika Bisnis dalam Praksis Pajak, Riba dan Suap Pada Generasi Millennial’. Menurut Juaniva, dalam perjalanan kehidupan manusia, baik untuk menghidupi diri maupun keluarganya; ada berbagai hal praktik etika yang ditemukan di dalam menerapkan bisnis, bahkan tidak jarang demi keuntungan bisnis semata, nilai moral atau legalitas diabaikan, ajaran agama dilanggar serta menghalalkan segala cara demi untuk memuaskan keinginannya.

“Keluarga merupakan dasar/pondasi yang penting di dalam pengenalan pertama untuk Pendidikan Agama Kristen (PAK), terutama pada generasi millennial. PAK tidak dapat diabaikan begitu saja dan pengaruhnya sungguh luar biasa untuk membentuk karakter anak-anak muda (termasuk generasi millennial),” urainya.

Kata Juaniva, pentingnya PAK bagi generasi millennial juga disebabkan karena adanya berbagai macam isu seputar praktik etika dalam berbisnis yang berpengaruh bagi mereka. Salah satu harapan yang dicapai dalam tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana PAK efektif dalam meningkatkan religiusitas dan nantinya akan menentukan karakter generasi millennial di dalam berbisnis. “Harapan ke depan, hendaknya ada pembekalan PAK yang terprogram untuk generasi millennial agar mereka senantiasa memiliki keengganan dan rasa malu untuk melakukan tindakan tidak terpuji dalam berbagai praktik bisnis yang dilakukan,” pungkasnya