Setelah Prancis, 7 Film Indonesia Tampil di Rotterdam
Written by Argopandoyo Tri Hanggono on 5 February 2023
Sahabat RPK, awal tahun 2023 ini dunia perfilman Indonesia menorehkan prestasi baik di tingkat Dunia. Bila pada pada 30 Januari 2023 tujuh film pendek Indonesia memenuhi kelayakan tampil pada Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023, di Paris, Prancis, kini ada tujuh film Indonesia layak tayang pada IFFR atau International Film Festival Rotterdam 2023 di Belanda.
Film-film itu adalah Like & Share karya Gina S. Noer, Sri Asih karya Joko Anwar, Deadly Love Poem (Puisi Cinta yang Membunuh) karya Garin Nugroho, “Mayday! May Day! Mayday!” karya Yonri Revolt, The Myriad of Faces of The Future Challengers karya Yuki Aditya dan I Gde Mika, Evacuation of Mama Enola karya Anggun Priambodo, serta Marsiti dan Sapi Sapi karya Wisnu Surya Pratama.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan bahwa kehadiran tujuh film ini membuat Indonesia menjadi negara yang filmnya banyak dipilih pada festival yang ada sejak tahun 1972. Hilmar mengatakan tujuh film itu sebagai prestasi membanggakan dan istimewa bagi Indonesia maupun para pembuat film di tanah air.
Festival Director IFFR 2023, Vanja Kaludjercic mangakui bahwa film dari Indonesia menayangkan film-film yang menunjukan kindisi masyarakatnya di masa sekarang ini. “Menunjukkan keragaman dari film box office hingga film yang menunjukkan masyarakat kontemporernya,” begitu kata Vanja.
Sahabat RPK, sebagai bentuk apresiasi, pemerintah melalui Kemendikbudristek senantiasa mendukung kehadiran para sineas pada IFFR 2023. Melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, pemerintah membuka peluang kerja sama dengan pemerintah Belanda pada bidang produksi, dokumenter, hingga pemutaran khusus di tanah air bagi film Indonesia yang tayang di festival luar negeri.
Hilmar mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus mendukung dan memperkuat ekosistem perfilman Indonesia dengan cara membuka berbagai peluang kerja sama. Misalnya, memutarkan film-fim Indonesia yang ikut dalam festival luar negeri, di tanah air.
Semangat yang sama disampaikan Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, tentang dukungan bagi para sineas dan film-film yang tayang di festival luar negeri. Ahmad melihat hal ini sudah menjadi prestasi membanggakan, dan negara akan terus hadir dan mendukung karya para sineas, “Baik di mancanegara maupun internasional” ujar Mahendra.
Sahabat RPK, Dirjen Kebudayaan melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek membuka peluang guna kerja sama di bidang produksi perfilman dengan negara Belanda melalui Netherland Film Fonds. Kerja sama sebagai pilot project co-development dokumenter pendek yang dimulai tahun 2023.
Selain itu, pemerintah saat ini sedang membangun kerja sama antara FFI atau Festival Film Indonesia dengan IFFR atau International Film Festival, dan IDFA atau International Documentary Festival Amsterdam yang adalah dua ajang festival bergengsi di negeri kincir angin tersebut.