Program Kampus Mengajar Beri Dampak Positif bagi 420.000 mahasiswa
Written by Argopandoyo Tri Hanggono on 17 February 2023
Alumni Kampus Mengajar Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Penempatan
Warga pendidikan tinggi kini merasakan akselerasi transformasi pendidikan tinggi melalui program-program MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka, baik yang dilakukan pemerintah maupun mandiri. Program Kampus Mengajar telah menorehkan berbagai capaian dan dampak positif di Indonesia. Selain memberi dampak pada peningkatan kompetensi literasi dan numerasi siswa SD dan SMP, program ini menghadirkan pembelajaran bermakna bagi para mahasiswa melalui pengalaman praktik-praktik baik dan cerita-cerita menarik selama penugasan.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dalam seremoni pelepasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 menekankan bahwa pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat sangat penting bagi para mahasiswa. Selain mengenal lebih dekat kehidupan nyata di luar gedung kuliah, dengan mengikuti Kampus Mengajar, mahasiswa akan mendapat banyak pelajaran berupa bekal berharga untuk kehidupan di masa depan. Misalnya kemampuan leadership, komunikasi, problem solving, juga kemampuan berkolaborasi, “Dan masih banyak soft skills lain yang tidak akan didapatkan di dalam kelas,” begitu papar Nadiem di Jakarta, pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2023.
Pengalaman mengikuti Program Kampus Mengajar membawa para mahasiswa mengenal karakter setiap orang yang ditemui. Dan hal itu menurut R. Dara Sakhila meninggalkan kesan yang mendalam. Dara adalah seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia. Ia adalah satu dari 70.000 alumni Program Kampus Mengajar Angkatan 4, yang mendapat penempatan SDN Bojong 02. “Adik-adik yang lucu dan enerjik, guru yang hangat, serta kepala sekolah yang sudah seperti orang tua sendiri,” begitu Dara mengisahkan. Hal itu menurutnya membuat ia dan teman-temannya kerasan dan merasa sekolah seperti rumah kedua bagi kami.
Lima bulan penempatan terasa singkat. Keikutsertaan Dara dalam program ini menjadi pengalaman terbaik yang dialaminya sepanjang tahun 2022. Ia mengaku tidak pernah membayangkan menjadi salah satu mahasiswa terpilih, “Dari puluhan ribu pendaftar Kampus Mengajar Angkatan 4,” begitu ungkap Dara. Dari program ini ia belajar memahami karakter peserta didik dalam proses pembelajaran, selain juga berkesempatan melakukan pendekatan dalam membangun relasi yang baik. Saat bekerja sama dengan guru, ia dilatih menganalisis masalah dan memikirkan solusi untuk dikerjakan bersama-sama. Kampus Mengajar diakuinya memberi gambaran jelas bagi masa mendatang jika ia kelak lulus dan menjadi guru di sebuah sekolah nanti. “bagaimana menyesuaikan diri dan beradaptasi di lingkungan baru,” begitu timpalnya menjelaskan.
Kepada para peserta Kampus Mengajar Angkatan 5, Dara berpesan agar para mahasiswa dapat melanjutkan asa dari para alumni program untuk membantu menjembatani siswa-siswa di sekolah sasaran untuk meraih mimpi. “Jangan lupa untuk selalu menjaga semangat hingga akhir penugasan dan tentunya memberikan dampak dan arti yang berharga bagi (kemajuan) pendidikan Indonesia. Semangat dan selamat bertugas, jangan lupa siapkan diri untuk terus belajar sambil berdampak,” ucapnya.
Demikian juga dengan Raihan Herlambang, peserta Kampus Mengajar Angkatan 5, yang ditempatkan di SDN 3 Rejoagung Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Ia merasa bangga saat terpilih sebagai salah satu peserta. Ia merasakan hal yang luar biasa dan membanggakan saat diberi kesempatan berkontribusi dan berperan untuk membimbing generasi penerus bangsa melalui Program ini. Raihan adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Malang, menjadi satu dari 21.045 peserta yang akan mendapat penempatan di 5.093 SD dan SMP di 391 Kota/Kabupaten. Periode penugasan Kampus Mengajar Angkatan 5 ini akan berlangsung empat bulan, yang dimulai tanggal 20 Februari sampai 9 Juni 2023 mendatang.
Transformasi dan inovasi penyelenggaraan pendidikan serta keterserapan lulusan menjadi nilai tambah bagi ratusan perguruan tinggi. Mengikuti Program MBKM sangat mendukung capaian Indikator Kinerja Utama. Pengaruh penilaian itu pada pemeringkatan perguruan tinggi, akreditasi perguruan tinggi, fakultas, program studi, serta memperbesar peluang perguruan tinggi untuk menerima dukungan dari Kemendikbudristek dalam berbagai skema seperti matching fund dan program-program lainnya. Sejak diluncurkan tahun 2020, program MBKM memberikan dampak positif bagi lebih dari 420.000 mahasiswa melalui keikutsertaan pada program-program turunan flagship yang diselenggarakan Kemendikbudristek maupun program-program yang diselenggarakan mandiri oleh perguruan tinggi.