UKI Sosialisasi Nilai-Nilai Kristiani dan Pentingnya Partisipasi Politik Pemilih Pemula di Era Digital pada Remaja Naposo HKBP Sola Gratia Kayu Mas Jakarta Timur
Written by Daniel Tanamal on 5 September 2023
Universitas Kristen Indonesia melalui Prodi Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Prodi Ilmu Politik (Ipol) melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema “Sosialisasi Nilai-Nilai Kristiani dan Pentingnya Partisipasi Politik Pemilih Pemula di Era Digital” di HKBP Sola Gratia Kayu Mas Jakarta Timur, Sabtu, (1/7/2023) oleh dosen dan mahasiswa.
Kegiatan yang dihadiri oleh 100 remaja naposo ini dilakukan karena mereka akan menjadi pemilih pemula pada pemilu 2024. Para remaja sebagai generasi Z dan generasi milenial perlu dikuatkan dengan nilai-nilai kristiani untuk dapat tangguh dan bijak di era digital.
Pendeta gereja HKBP Sola Gratia Kayu Mas Kaminter Sihombing, S.Th dalam sambutannya mengatakan pentingnya kegiatan ini untuk masa depan dan sebagai bekal bagi Naposo. Naposo merupakan sebutan bagi remaja dalam masyarakat suku Batak.

Demikian juga Ketua Panitia Tahun Profesionalisme gereja, Prof Chontina Siahaan, M.Si mengatakan, ”Tahun ini merupakan tahun profesional bagi semua jemaat, naposo, inang (ibu) dan amang (ayah), oleh sebab itu semua jemaat gereja harus dibekali agar mampu bersikap di era digital.”
Kegiatan ini diawali oleh Vainels Lenta Lawolo (mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik UKI) yang menjelaskan topik “Menghadapi Arus Informasi di Media Sosial: Being a Follower or Trendsetter”.
“Dengan terbukanya informasi di media sosial ini banyak hal yang bisa dilakukan seperti menjadi follower atau trendsetter. Dan sebagai pengguna media sosial, Naposo harus berhati-hati terhadap segala sesuatu yang ada di media sosial seperti hate speech, intoleransi, hoaks. Selain itu, Naposo dapat memanfaatkan media sosial untuk menjadi penggerak bagi generasi sendiri atau orang lain seperti memberikan edukasi tentang hal baik yang menjadi menjadi minatnya seperti dalam bidang lingkungan, sosial, politik, atau hobi yang membangun. Melalui media sosial ini pun, Naposo dapat mengakses informasi untuk referensi tugas sekolah maupun kuliah, juga meng-update berita daerah, nasional dan internasional,” kata Vainels.
Narasumber berikutnya adalah dua dosen dari Pendidikan Agama Kristen UKI, Pdt Wellem Sairwona, M.Th dan Christina M. Samosir, M.Pd.K yang menjelaskan topik “Ketahanan Iman Naposo di Tengah Arus Digitalisasi”.
Pendeta Wellem Sairwona dan Christina M. Samosir mengatakan bahwa sebagai mahkluk rohani dan sosial, kita hidup tidak bisa dipisahkan dari iman Kristiani dan lingkungannya. Dalam dunia digital tidak ada berlaku benar dan salah, yang dapat dilakukan adalah berhati-hati. Sehingga dengan berhati-hati kita dapat bersikap bijak dengan apa yang ada di media sosial pada era digital ini.

“Kenali, seleksi, saring apakah ajaran tersebut sesuai dengan alkitab atau tidak. Selain itu, orang tua juga berkewajiban untuk mengetahui apa yang diakses Naposo di dunia digital, seperti berkomunikasi dengan anak, menerapkan sikap disiplin, keterbukaan dan kejujuran,” ujarnya.
Narasumber terakhir adalah Dr. Audra Jovani, MPS (dosen Program Studi Ilmu Politik UKI) yang membawakan topik “Menjadi Pemilih Pemula Cerdas pada Pemilu 2024”. “Sebagai warga negara, Naposo memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan salah satunya adalah hak untuk memilih dalam pemilu. Tahun 2024 nanti Indonesia akan melakukan pesta demokrasi yaitu pileg dan pilpres. Naposo sebagai generasi Z dan generasi milenial akan menggunakan haknya dalam pemilu. Pada pemilu ini terdapat 53-55 persen (107-108 juta) pemilih muda yang memiliki pengaruh besar terhadap hasil pemilu untuk kemajuan bangsa,” ujar Audra.
“Hal yang dapat dilakukan oleh Naposo antara lain memastikan diri terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mencari tahu informasi pemilu. Penting untuk cermat terhadap visi, misi dan program unggulan calon pemimpin, membaca aturan, menjadi pemilih partisipatif yang mengawasi dan melaporkan jika terjadi pelanggaran,”katanya.
Peserta Naposo dan orang tua sangat antusias dalam sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Davidson Patrick Brabar (mahasiswa Ilmu Politik UKI). Kegiatan ini ditutup dengan pemberian tanda kasih ke gereja, doa penutup dan foto bersama.