Paus Fransiskus Tutup Usia, Tinggalkan Warisan Kemanusiaan dan Kepedulian Lingkungan

Written by on 22 April 2025

Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Camerlengo Vatikan (Kepala Rumahtangga Negara Vatikan) Kardinal Kevin Farrell menyampaikan kabar duka ini.

“Dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus, pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell, Senin, 21 April 2025.

Paus Fransiskus wafat setelah pulang dari rumah sakit. Ia dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada Jumat, 14 Februari 2025, setelah menderita bronkitis selama beberapa hari.

Situasi klinis Paus Fransiskus berangsur-angsur memburuk. Dokter mendiagnosis Paus Fransiskus terkena pneumonia bilateral pada Selasa, 18 Februari 2025. Setelah 38 hari di rumah sakit, mendiang Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk pemulihan.

Paus sangat dikenal dengan pesan perdamaian dunia dan kesederhanaan. Ini terlihat saat sebelum wafat, Paus Fransiskus menyampaikan pesan Paskah soal gencatan senjata di Gaza. Pesan tersebut dibacakan oleh seorang ajudan, pada Minggu, 20 April 2025. Paus hanya muncul sesaat di balkon Basilika Santo Petrus.

Dalam pesan Paskah kali ini, Paus menggambarkan situasi Gaza sebagai dramatis dan menyedihkan. Ia mendesak Hamas segera melepaskan seluruh sandera yang masih ditahan dan mengutuk maraknya antisemitisme global yang disebut mengkhawatirkan.

“Saya menyampaikan kedekatan saya dengan penderitaan rakyat Israel dan Palestina,” ujarnya seperti dilansir dari Channel News Asia. “Saya mendesak semua pihak yang bertikai: hentikan peperangan, bebaskan sandera, dan bantu rakyat yang kelaparan demi masa depan yang damai.”

Selain itu Paus juga dikenal sangat peduli terhadap isu lingkungan. Dimana ia menyerukannya dalam surat encyclical pada 2015 lalu, berjudul Laudato Si. Seruannya yang pertama sejak diangkat sebagai Paus pada 2013. Paus Fransiskus memilih tema lingkungan, tepatnya ‘kepedulian untuk rumah bersama kita’.

Menurutnya, bumi adalah seperti seorang saudara perempuan yang dengannya umat manusia berbagi kehidupan dan sesosok ibu yang cantik yang membuka kedua tangannya untuk menguatkan kita.

“Saudara perempuan kita kini sedang menangis karena bahaya yang sudah kita sebabkan dideritanya oleh karena pemanfaatan yang tak bertanggung jawab dan penyalahgunaan atas benda-benda yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya,” kata pemilik nama lahir Jorge Mario Bergoglio itu.

Paus Fransiskus melontarkan beberapa seruan dalam surat tersebut. Desakan untuk melindungi bumi sebagai rumah bersama ini, termasuk sebuah kepedulian untuk membawa seluruh keluarga manusia bersama-sama mengupayakan pembangunan yang lestari dan integral.

Ia menyoroti perubahan iklim karena ketidakpedulian manusia, masalah air bersih, hilangnya keanekaragaman hayati, degradasi kualitas kehidupan manusia dan semakin terkotak-kotaknya masyarakat, ketidakadilan global, dan lemahnya respons yang ada.

Paus Fransiskus akan selalu dikenal sebagai seorang Bapak Gereja, dan Bapak Dunia yang berjuang untuk perdamaian, kemanusiaan, dan rumah bersama yang aman.

Selamat Jalan Paus..


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL